KOMPAS.com - Hari ini tiga tahun lalu, tepatnya 17 September 2018, jejaring media sosial Path resmi menutup layanannya.
Kabar penutupan layanan Path sempat simpang siur, namun pada Senin (17/9/2018), Path akhirnya resmi mengumumkan bahwa jejaring sosialnya memang bakal ditutup.
"Dengan penyesalan mendalam kami mengumumkan bahwa kami akan berhenti menyediakan layanan kami yang dicintai, Path," tulis tim Path dalam unggahan berisi pengumuman di situsnya yang diberi judul "The Last Goodbye".
Baca juga: Inilah HalloApp, Medsos Mirip Path Buatan Mantan Bos WhatsApp
"Sepanjang perjalanan, kami telah tertawa dan menangis bersama Anda. Kini penutupan layanan sudah tidak terhindarkan untuk memprioritaskan kerja kami, untuk menyediakan produk dan layanan yang lebih baik untuk Anda," lanjut Path.
Setelah mengumumkan penghentian layanan, Path menghentikan update aplikasi pada 1 Oktober 2018, dan menghentikan layanan sepenuhnya pada 18 Oktober.
Pengamat media sosial, mendiang Nukman Luthfie, mengatakan Path terpaksa menghentikan layanannya akibat kesalahan Path di masa lalu.
"Kesalahan dia mengingkari konsepnya sendiri," kata Nukman saat dihubungi Kompas.com, Senin (17/9/2018).
Path menambah kuota lingkar pertemanan yang semula hanya sejumlah 150 menjadi 500 akun. Penambahan ini dikarenakan adanya tekanan dari pengguna Indonesia untuk memperbesar kuota pertemanan.
Baca juga: 6 Fitur Path yang Akan Dirindukan Setelah Ditutup
Padahal, diferensiasi itulah yang membuat banyak pengguna media sosial, khususnya di Indonesia, beralih meninggalkan Twitter dan Facebook menuju Path.
Path dianggap lebih personal sehingga seseorang dapat berbagi dan mengutarakan apa saja tanpa merasa khawatir dibaca orang lain yang tidak begitu dikenalnya. Sebab, unggahan di Path hanya dilihat oleh orang-orang terdekatnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.