KOMPAS.com - Perkembangan ekonomi digital membuat perusahaan rintisan (startup) dapat memperoleh pendanaan, meski dunia sedang dilanda pandemi Covid-19 sekalipun.
Startup asal Indonesia juga tak sedikit yang berhasil memperoleh pendanaan dari investor. Bahkan dari pendanaan tersebut, beberapa startup Indonesia itu "naik pangkat" dengan status "Unicorn".
"Unicorn" sendiri adalah julukan untuk startup yang memiliki nilai valuasi sebesar 1 miliar dollar AS (sekitar Rp 14,2 triliun) atau lebih.
Menurut pantauan KompasTekno, ada sembilan startup asal Indonesia yang sudah menyandang status Unicorn hingga 2021 ini.
Uniknya, sepanjang 2021 ini, Indonesia mencetak rekor baru, yaitu memiliki lima startup Unicorn baru dalam kurun waktu hanya satu tahun.
Baca juga: Startup Asal Indonesia Paling Dilirik Investor Sepanjang 2020
Bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, Indonesia hanya tercatat paling banyak memiliki dua startup Unicorn baru saja dalam satu tahun. Ketika itu, Tokopedia dan Traveloka kompak menyandang startup Unicorn baru Indonesia pada 2017.
Yang terbaru adalah Kopi Kenangan yang disuntik dana Rp 1,3 triliun. Lantas, startup Indonesia mana saja yang sudah menyandang predikat Unicorn?
Berikut KompasTekno rangkumkan daftar 9 startup Unicorn Indonesia per 2021.
Perusahaan rintisan Nadiem Makariem yang fokus di bidang transportasi (GoRide dan GoCar) ini mendapatkan gelar Unicorn pada Agustus 2016 lalu, setelah Gojek menerima kucuran dana sekitar 550 juta dollar AS (Rp 7,2 triliun) dari sejumlah investor seperti Formation Group, Sequoia Capital India, hingga Warburg Pincus.
Seiring dengan berjalannya waktu, Gojek sudah melengkapi berbagai layanan baru ke aplikasinya, seperti seperti GoFood, GoSend, GoMassage, dan lain sebagainya.
Gojek juga melebarkan sayap bisnisnya ke luar Indonesia, seperti Singapura, Vietnam (dengan nama Go-Viet), dan Thailand (dengan nama Get!).
Baca juga: Induk GoTo Ganti Nama Jadi PT GoTo Gojek Tokopedia
Pada 2019, Gojek resmi menanggalkan status startup Unicorn dan naik pangkat lagi dengan status "Decacorn". Lagi-lagi, Gojek menjadi startup asal Indonesia pertama yang menyabet gelar bergensi di bidang startup tersebut.
Berbeda dengan Unicorn, Gelar "Decacorn" adalah sebutan bagi startup yang memiliki nilai valuasi di atas 10 miliar dollar AS atau setara Rp 141 triliun.
Startup yang fokus di bidang e-commerce online-to-offline (O2O) ini menyabet gelar Unicorn setelah mendapatkan pendanaan dari Alibaba Group sebesar 1,1 miliar AS pada tahun 2017 lalu.
Menurut data bertajuk "The Complete List Of Unicorn Companies" dari firma analis CBInsights, pada akhir 2018, Tokopedia tercatat memiliki valuasi hingga 7 miliar dollar AS (sekitar Rp 102 triliun).
Menariknya, pada 2021 ini, startup Unicorn pertama (Gojek) dan kedua (Tokopedia) Indonesia ini memutuskan untuk melakukan penggabungan usaha alias merger. Gojek dan Tokopedia resmi bergabung di bawah payung grup GoTo.
Baca juga: Gojek-Tokopedia Merger Jadi GoTo, Penjual dan Mitra Dapat Apa?
Merger kedua bisnis e-commerce dan ride hailing ini pun disebut-sebut merupakan yang terbesar untuk perusahaan teknologi Indonesia dan Asia Tenggara.
Jika dilihat dari sejarah pengumpulan dana Gojek hingga 2019 dan Tokopedia hingga 2020, GoTo memiliki valuasi setidaknya sebesar 18 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 257 triliun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.