Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Tinder, Medium Pencarian Jodoh Online

Kompas.com - 13/04/2022, 18:30 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Untuk mendapat akses yang lebih banyak, pengguna dapat berlangganan dengan Tinder Plus seharga sekitar Rp 69.000 per bulannya.

Pada tahun 2015 sempat terjadi perubahan kepemimpinan. Salah satu pendiri Tinder yang juga menjabat sebagai CEO perusahaan, Sean Rad, mengundurkan diri dari jabatannya dan digantikan oleh Chris Payne. 

Baca juga: Tinder Sediakan Fitur Blokir Kontak Mantan, Begini Caranya

Tahun 2015 menjadi salah satu momen penting bagi Tinder. Pada tahun ini perusahaan mulai memperluas sumber pendapatan atau monetisasi, salah satunya dengan menghadirkan secara layanan premium yang diperkenalkan pada 2014.

Layanan berbayar Tinder Plus untuk pertama kalinya diluncurkan secara resmi pada 2015, disusul dengan kehadiran fitur Super Likes.

Pada waktu yang sama, Tinder juga menayangkan iklan dengan menggandeng perusahaan minuman beralkohol Budweiser.

Akuisisi

Tinder juga untuk pertama kalinya melakukan akuisis. Tappy, sebuah startup penyedia layanan pesan berbasis foto adalah perusahaan pertama yang dicaplok Tinder.

Pada tahun 2016, Tinder melakukan akuisisi kedua, dengan mencaplok Humin, perusahaan rintisan asal San Fransisco, AS, yang mengelola layanan manajemen kontak.

Pada tahun yang sama, Tinder merilis update yang memungkinkan pengguna dapat saling mengirimkan GIF di kolom percakapan aplikasi, sekaligus kemampuan untuk mengunggah foto profil secara langsung dari ponsel pengguna.

Pengguna juga dapat memperluas koneksi di Tinder dengan membagikan informasi profil mereka ke berbagai jenis media sosial seperti Instagram dan Spotify.

Tinder juga merilis fitur premium baru bertajuk Tinder Boost. Boost memberikan keuntungan kepada pengguna untuk dapat menaikkan profil mereka menjadi yang teratas selama 30 menit.

Fitur ini diklaim mampu meningkatkan kesempatan pengguna untuk bisa mendapatkan match dengan lebih banyak.

Rangkaian peningkatanan layanan Tinder mampu membuat perusahaan mendapat keuntungan yang berlipat ganda hingga menembus angka 169 juta dollar AS.

Baca juga: Pakistan Blokir Tinder dan Sejumlah Aplikasi Kencan Lainnya

Tinder agaknya semakin memanjakan pelanggan layanan premium. Sebab pada 2017, Tinder resmi meluncurkan layanan Tinder Gold.

Dibanding Tinder reguler, pengguna Tinder Gold bisa dengan leluasa melihat siapa saja yang menyukai akun mereka tanpa harus melakukan gestur swipe (usapan jari).

Pengguna yang berlangganan Tinder Gold juga akan menerima keuntungan yang ditawarkan pada layanan Tinder Plus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com