"Sayangnya, kami ragu bila estimasi spesifik ini bisa ditampilkan secara eksternal, karena membutuhkan informasi publik dan pribadi," kata Agrawal dalam utasnya.
Baca juga: Elon Musk Tunda Pembelian Twitter gara-gara Akun Bot, Bos Twitter Menjelaskan
Ketika mengumumkan rencananya untuk membeli Twitter bulan April lalu, Musk menyampaikan beberapa prioritas yang akan direalisasikannya. Salah satunya adalah menumpas peredaran akun bot yang ada di Twitter.
"Apabila penawaran kami ke Twitter berhasil, kami akan memerangi bot spam," tulis Musk melalui akun Twitternya dengan handle @elonmusk kala itu.
If our twitter bid succeeds, we will defeat the spam bots or die trying!
— Elon Musk (@elonmusk) April 21, 2022
Lebih lanjut, Musk ingin memastikan bahwa pengguna Twitter, benar-benar manusia, bukan mesin bot yang bisa "ngetwit" otomatis.
Baca juga: Resmi Beli Twitter, Elon Musk Janji Bakal Tumpas Akun Bot
Bot sendiri adalah akun Twitter yang dikelola software dan diprogram dapat meniru tugas pengguna Twitter, termasuk untuk menyukai postingan hingga berkomentar secara otomatis.
Biasanya, akun bot Twitter bertujuan untuk meningkatkan engagement suatu akun atau topik tertentu, hingga memperluas basis pengguna. Tidak jarang, akun bot juga sengaja "diternak" untuk menggiring suatu isu hingga menjadi trending teratas (trending topic).
Musk memang sudah lama geram dengan sebaran bot dan spam. Salah satunya saat dia mengatakan prihatin dengan bot kripto yang mengunggah twit penipuan, sehingga menjebak para investor.
Baca juga: Elon Musk Ancam Tak Lanjutkan Akuisisi Twitter Gara-gara Akun Bot dan Spam
Kendati demikian, kala itu Musk belum menjelaskan bagaimana dia akan mengejawantahkan keinginannya itu.
Sebetulnya, Twitter sudah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisasi akun bot dengan merilis beberapa fitur.
Salah satunya dengan memberikan tanda khusus pada akun bot, sehingga semua pengguna akan menyadari jika suatu twit diposting oleh akun spam tersebut.
Dengan begitu, pengguna Twitter bisa mempertimbangkan apakah akan menaggapi postingan dari akun bot seperti menyukai, me-retweet, atau hanya membiarkannya berlalu dari linimasa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.