Mengapa Steam dan Epic Games Tidak Bisa Dibuka Hari Ini, Muncul Error Invalid SSL Certificate

KOMPAS.com - Sejumlah gamer di Indonesia mengeluhkan tidak banyak memainkan game di platform Steam dan Epic Games pada hari ini, Sabtu (30/7/2022) pagi.

Para gamer mendapati pesan error Invalid SSL Certificate dan Connecttion Error saat membuka Steam dan Epic Games.

Mengapa Steam dan Epic Games error atau bermasalah saat hendak diakses? Jawabannya adalah kedua platform tersebut diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sejak tadi malam, tepatnya 30 Juli 2022 pukul 00.00 WIB .

Selain Steam dan Epic Games, ada tiga platform lain terkait game yang turut diblokir Kominfo.

Baca juga: Apa Itu Aturan PSE yang Bikin Google, Facebook, WhatsApp dkk Terancam Diblokir di Indonesia?

Pantauan KompasTekno pada Sabtu (30/7/2022) pagi, total lima platform digital yang mulai diblokir Kominfo termasuk kategori platform game dan distribusi game populer yang ada di Tanah Air, sebagai berikut:

1. Epic Games (platform distribusi game)
2. Steam (platform distribusi game)
3. Dota (game)
4. Counter Strike (game)
5. Origin (EA)

Kominfo dipastikan telah memblokir situs dari lima platform di atas, yaitu epicgames.com, steampowered.com, dota2.com, blog.counter-strike.net, dan origin.com.

Pemblokiran juga berimbas pada akses ke aplikasi kelima platform game tersebut. Gamer yang mencoba masuk lewat aplikasi untuk memainkan game-game yang sudah diunduh pun turut terdampak.

Kelima platform digital tersebut mulai diblokir Kominfo karena belum juga mendaftarkan diri ke Kominfo setelah dikirimi surat teguran. Kewajiban pendaftaran ini merupakan amanat Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat.

Dengan begitu, gamer di Tanah Air tidak bisa lagi mengakses platform di atas untuk menemukan informasi, memainkan, mengunduh, dan membeli game favoritnya lewat kelima platform game tersebut.

Baca juga: Daftar Game yang Terdaftar di PSE Kominfo, Ada PUBG Mobile, Mobile Legends, hingga Free Fire

Pemblokiran belum merata