Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Microsoft Ungkap Nasib Game "Call of Duty" untuk PlayStation

Kompas.com - 08/09/2022, 15:02 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Head of Gaming Microsoft, Phil Spencer mengungkap nasib game perang first person shooter populer "Call of Duty" di platform konsol, khususnya PlayStation.

Menurut Spencer, Microsoft berjanji akan terus mempertahankan game Call of Duty di konsol PlayStation, setidaknya hingga beberapa tahun ke depan.

Spencer menjelaskan bahwa upaya ini merupakan komitmen Microsoft kepada para penggemar, meski perusahaan telah mengakuisisi Activision Blizzard pada Januari 2022 lalu.

"Pada bulan Januari, kami memberikan perjanjian yang ditandatangani kepada Sony untuk menjamin Call of Duty di PlayStation, dengan fitur dan konten yang sama, setidaknya untuk beberapa tahun lagi di luar kontrak Sony saat ini, sebuah tawaran yang melampaui perjanjian industri game biasa," kata Spencer.

Baca juga: Microsoft Akuisisi Activision Blizzard Senilai Rp 986 Triliun

Tidak diketahui secara pasti sampai kapan Microsoft akan terus menjamin ketersediaan game Call of Duty di ekosistem konsol PlayStation. Namun pada awal 2022 lalu, Microsoft berkata  akan mempertahankan game Call of Duty di PlayStation hingga dua tahun ke depan.

Alhasil, game yang mengusung genre first-person shooter (FPS) ini diperkirakan masih bisa dinikmati pemilik konsol PlayStation hingga tahun 2024.

Kendati demikian, Microsoft masih belum mengumumkan nasib game Call of Duty setelah tenggat waktu tersebut berakhir.

Dihimpun KompasTekno dari The Verge, Kamis (8/9/2022), ada kemungkinan bahwa Microsoft akan menjadikan Call of Duty sebagai game eksklusif di ekosistem Xbox.

Hal ini dapat terjadi, mengingat Microsoft telah menguasai Activision Blizzard lewat proses akuisisi senilai 68,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 986 triliun yang dilakukan pada awal 2022 lalu.

Baca juga: Pemain Curang di Game Call of Duty Bakal Kehilangan Semua Senjata

Proses akuisisi tersebut memberikan Microsoft keleluasaan untuk mengontrol nasib beragam game yang berada di bawah payung Activision, termasuk seri Call of Duty.

Persaingan antara Microsoft dan Sony di pasar game bukanlah hal baru. Belum lama, Microsoft menuding bahwa Sony telah membayar pengembang agar mereka tidak merilis game ke layanan Xbox Game Pass milik Microsoft.

Tuduhan ini muncul setelah Sony mengeklaim bahwa pembelian Activision Blizzard oleh Microsoft dapat memengaruhi keputusan pencinta game untuk menentukan apakah akan membeli Xbox atau PlayStation.

Tudingan tersebut semakin diperkuat, mengingat game Call of Duty berada di bawah Activision, sehingga ada kekhawatiran game tersebut hanya akan dirilis eksklusif untuk Xbox.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

e-Business
Jadwal Maintenance 'Honkai Star Rail' Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Game
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Gadget
Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Gadget
Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Software
Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Gadget
Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Internet
Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com