Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Heru Margianto
Managing Editor Kompas.com

Wartawan Kompas.com. Meminati isu-isu politik dan keberagaman. Penikmat bintang-bintang di langit malam. 

kolom

Mengenal ITU, Organisasi Dunia yang Kurang Populer tapi Sangat Memengaruhi Kehidupan Kita

Kompas.com - 26/09/2022, 10:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh karena itu, Indonesia perlu terlibat dalam segala aktivitas pengambil kebijakan di ITU karena menyangkut berbagai kepentingan regulasi teknologi informasi dan komunikasi di dalam negeri.

Indonesia dan ITU

Indonesia bergabung dengan ITU sejak 1948. Setiap empat tahun sekali, ITU menggelar Plenipotentiary Conference atau konferensi berkuasai penuh. Konferensi ini merupakan ruang untuk mengambil sejumlah kebijakan strategis dan penetapan susunan keanggotaan dewan ITU empat tahun ke depan.

Sejak tiga dekade lalu Indonesia selalu berhasil duduk sebagai Anggota Dewan ITU Region E mewakili Asia dan Australasia. Terakhir, pada Plenipotentiary Conference 2018 di Dubai, Uni Emirat Arab, Indonesia kembali terpilih bersama 12 negara lainnya yaitu Australia, Tiongkok, India, Iran, Jepang, Kuwait, Pakistan, Filipina, Korea Selatan, Arab Saudi, Thailand, dan UAE.

Tahun ini, Rumania menjadi tuan rumah Plenipotentiary Conference 2022 pada 26 September hingga 14 Oktober.

Acaranya digelar di gedung parlemen Palatul Parlementului, Bucharest, Ibu kota Rumania. Palatul Parlementului atau disebut juga istana rakyat merupakan gedung administrasi terbesar di dunia untuk penggunaan sipil yang dibangun di masa kediktatoran Nicolae Ceausescu.

Tahun ini Indonesia kembali berjuang untuk memperebutkan kursi Anggota Dewan ITU Region E 2023-2026. Representasi Indonesia di forum ini adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Sejak beberapa waktu lalu, Indonesia sudah menggalang dukungan dari sejumlah negara sahabat anggota ITU. Pada bulan Juni kemarin, misalnya, Kementerian Kominfo menggelar acara Jakarta Reception for ITU Candidacies, di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Selasa (28/6/2022).

Baca juga: Indonesia Minta Dukungan Portugal untuk Pencalonan Anggota Dewan ITU

Dalam acara yang dihadiri duta-duta besar negara anggota ITU, Menteri Kominfo Johnny G Plate meminta dukungan agar Indonesia kembali duduk sebagai Anggota Dewan ITU. Johnny menyampaikan, ada tiga fokus agenda yang akan diperjuangkan Indonesia jika terpilih menjadi Anggota Dewan ITU Region E Asia dan Australasia 2023-2026 yakni capacity building (membangun kapasitas sumber daya manusia), women empowerment (pemberdayaan perempuan), dan connecting the unconnected (menghubungkan yang tidak terhubung).

Selain memperjuangkan posisi di Angota Dewan, Indonesia juga tengah memperjuangkan perwakilan di Radio Regulation Board. Lembaga itu punya kewenangan mengatur slot orbit satelit.

Indonesia saat ini tengah menyiapkan banyak kebutuhan satelit sehingga membutuhkan banyak slot orbit. Calon yang diusung Indonesia adalah Meiditomo Sutyarjoko. Ia merupakan seorang profesional yang memiliki banyak pengalaman di bidang industri tekonologi satelit.

Sekjen Kominfo Mira Tayyiba mewakili Menkominfo Johnny G Plate menghadiri Forum Ministerial Roundtable: Building A Better Digital Future For All di gedung parlemen Palatul Parlementului, Bucharest, Rumania, Minggu (25/9/2022).
DOK. KOMINFO Sekjen Kominfo Mira Tayyiba mewakili Menkominfo Johnny G Plate menghadiri Forum Ministerial Roundtable: Building A Better Digital Future For All di gedung parlemen Palatul Parlementului, Bucharest, Rumania, Minggu (25/9/2022).
Pada hari Minggu (25/9/2022), sehari sebelum sidang ITU, Sekjen Kominfo Mira Tayyiba mewakili Menkominfo Johnny G Plate menghadiri Forum Ministerial Roundtable: Building A Better Digital Future For All di gedung parlemen Palatul Parlementului.

Mira menyampaikan keberhasilan Indonesia dalam membahas tiga isu prioritas Digital Economy Working Group Presidensi G20 Indonesia 2022, yaitu konektivitas digital dan pemulihan pascapandemi Covid-19, literasi dan keterampilan digital, serta arus data lintas batas negara.

Mira Tayyiba juga memaparkan langkah akselerasi transformasi digital nasional di Indonesia.

“Kita sampaikan langkah-langkah yang sudah pemerintah Indonesia lakukan untuk membangun tranformasi digital yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan," kata dia usai acara.

Kita berharap paparan itu mampu meyakinkan negara-negara anggota ITU bahwa Indonesia sungguh layak untuk kembali terpilih sebagai Anggota Dewan ITU Region E 2023-2026 dan memiliki keterwakilan di Radio Regulation Board. Semoga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com