Pada September lalu, YouTube memilih untuk menempatkan iklan di fitur video pendek miliknya, Shorts, dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan di tengah persaingan ketat dengan TikTok di pasar video pendek.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Google dilaporkan diam-diam mengurangi jumlah karyawannya, sebagaimana diwartakan pada September lalu.
Pengurangan karyawan di Google disebut dilakukan dengan cara membubarkan sejumlah tim, divisi, atau departemen di perusahaannya. Setelah menutup divisi, Google memberikan waktu tertentu kepada karyawan yang terkena dampak, untuk melamar posisi lain di perusahaan.
Langkah itu tampaknya dilakukan untuk menghindari PHK massal. Google pun memilih melakukan penyesuaian divisi-divisi di perusahannya.
Baca juga: Daftar Perusahaan Teknologi yang PHK Karyawan, dari Netflix hingga Tesla
Dengan begitu, pekerja yang terdampak tidak benar-benar di-PHK karena masih berpeluang menemukan posisi baru di divisi lain. Sementara di sisi lain, Google dapat memangkas biaya operasional dari divisi yang ditutupnya.
Selain menutup sejumlah divisi, Google dilaporkan memangkas proyek di unit usaha inkubator internal untuk proyek baru yang bernama Area 120, menjadi setengahnya pekan lalu.
Dalam sebuah pernyataan terpisah, perwakilan Google juga hanya merujuk kepada pernyataan CEO Google Sundar Pichai pada bulan Juli.
Ketika itu, Pichai mengatakan bahwa perusahaan akan memperlambat laju perekrutan karyawan barunya. Terlepas dari kebijakan umum itu, Google masih terus merekrut pegawai untuk posisi insinyur (engineer) dan posisi penting lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.