Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Bulan Lagi, Elon Musk Uji Coba Pasang Chip di Otak Manusia

Kompas.com - 05/12/2022, 19:02 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Elon Musk berencana menguji coba chip bikinan perusahaan miliknya, Neuralink, ke tingkat yang lebih lanjut. Ia menargetkan uji klinis chip Neuralink pada manusia dapat dilakukan dalam waktu enam bulan ke depan.

Musk mengatakan, chip otak ini dapat membantu penyandang disabilitas untuk dapat kembali bergerak, berkomunikasi, hingga memulihkan penglihatan.

Uji coba Neuralink direncanakan bakal dilakukan pada dua orang manusia. Percobaan ini diharapkan dapat memulihkan penglihatan dan pergerakan otot.

"Bahkan jika seseorang tidak pernah memiliki penglihatan, misalnya mereka dilahirkan buta, kami percaya kami masih dapat memulihkan penglihatan mereka," kata Elon Musk.

Neuralink merupakan sebuah chip fleksibel berukuran kecil yang dapat disisipkan ke dalam otak. Perusahaan juga sudah melakukan uji coba Neuralink pada hewan. 

"Kami ingin sangat berhati-hati dan yakin itu akan bekerja dengan baik sebelum menempatkan perangkat ke manusia," kata Musk.

Baca juga: Elon Musk Pamer Video Monyet Main Game dengan Kekuatan Pikiran

Pemimpin tim yang bertugas menyisipkan chip Neuralink ke dalam otak, Christine Odabashian, mengatakan proses uji coba penanaman Neuralink pada manusia akan menggunakan bantuan sistem robotik lantaran prosesnya yang rumit.

"Bayangkan mengambil sehelai rambut dari kepala Anda dan menempelkannya ke dalam agar-agar yang dilapisi dengan lapisan plastik yang tipis, melakukannya dengan kedalaman yang presisi dan tepat sebanyak 64 kali dalam waktu tertentu," ungkap Christine.

Benang-benang kecil yang terdapat pada chip Neuralink.The Verge/Sean Hollister Benang-benang kecil yang terdapat pada chip Neuralink.
Selama beberapa tahun terakhir, Neuralink telah terlebih dahulu melakukan serangkaian uji coba pada hewan.

Pada tahun 2019, Musk mengungkapkan bahwa Neuralink diuji coba pada monyet, disusul oleh percobaan pada babi di tahun 2020.

Di tahun 2021, seekor monyet yang ditanami chip Neuralink dapat memainkan video game Pong dengan menggunakan otak tanpa menyentuh controller sedikit pun.

Monyet yang sama dapat mengetik kalimat "Selamat datang di acara Show and Tell", acara presentasi Neuralink yang diselenggarakan Musk, menggunakan chip implan yang tertanam di otak si monyet.

Tidak hanya itu, monyet ini juga telah dilatih untuk mampu mengisi daya perangkat menggunakan pengisi daya nirkabel (wireless charger).

Para peneliti Neuralink juga memamerkan seekor babi yang berjalan di atas treadmill, sebagai contoh potensi kemampuan chip Neuralink.

Baca juga: Pakai Mikrocip di Otak, Pria Pengidap Gangguan Saraf Bisa Berkomunikasi Lagi

Uji coba chip Neuralink tadinya direncanakan bakal dilakukan ke manusia pada 2020. Kini, upaya tersebut kembali ditunda setidaknya hingga 2023.

Neuralink merupakan perusahaan chip milik Musk yang berbasis di wilayah San Francisco Bay Area dan Austin, Texas.

Melalui Neuralink, Musk berambisi untuk mengembangkan sebuah chip yang memungkinkan otak manusia untuk mengontrol perangkat elektronik yang kompleks dan membantu orang yang lumpuh untuk mendapatkan kembali fungsi motorik mereka.

Dihimpun KompasTekno dari Reuters, Senin (5/12/2022), Neuralink juga diharapkan mampu menjadi solusi bagi penyakit otak seperti Parkinson, demensia, dan Alzheimer.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com