KOMPAS.com - Perangkat lawas yang meninggalkan kesan klasik atau vintage kembali populer di tengah kalangan Gen-Z. Kini giliran ponsel lipat era pertengahan tahun 90'an yang digandrungi oleh mereka, generasi muda yang lahir tahun 1997 - 2012.
Lain dengan ponsel lipat kekinian yang ada saat ini, ponsel lipat yang tengah populer di tengah generasi Z yaitu ponsel lipat berukuran kecil dan bobotnya ringan. Di Amerika Serikat, ponsel lawas itu masih tersedia di toko seperti Walmart dan Amazon seharga 20 dollar AS (Rp 302.000).
Popularitas ponsel lipat lawas di kalangan gen Z ditandai dengan munculnya video unboxing perangkat tersebut di TikTok. Mereka memperlakukan perangkat itu seolah perangkat yang spesial.
Baca juga: Bukan Dari Samsung atau Huawei, Inilah Ponsel Lipat Pertama di Dunia
Namun faktor utama yang membuat gen Z menyukai ponsel lipat lawas yaitu tujuan untuk mengurangi paparan media sosial semaksimal mungkin di tahun 2023 untuk menjaga kesejahteraan digital.
Musisi Camila Cabello juga ikut tren memakai ponsel lipat lawas dan mengunggahnya di media sosial. Cabello memilih ponsel lipat bermerek TCL, kemudian ia berpose dengan ponsel tersebut dan membagikannya melalui Twitter pribadi berhandle @Camila_Cabello.
I’m team flip phone revolution . Maybe I can write the theme song guys ???????????????? pic.twitter.com/yOJgCdAgNq
— camila (@Camila_Cabello) January 13, 2023
"Saya tim revolusi ponsel lipat. Mungkin aku bisa menulis lagu tentang itu," ujar Cabello dalam cuitannya.
Selain Cabello, aktris Dove Cameron juga ikut meramaikan tren ponsel lipat lawas dengan memakai ponsel lipat Matrix tahun 90'an. Cameron bahkan sudah memakainya sejak tahun lalu dengan tujuan mengurangi paparan ponsel dan media sosial yang ia nilai berpengaruh buruk pada dirinya.
Menurut Cameron, media sosial mengganggu dirinya. Untuk itu, ia beralih ke ponsel lipat lawas. Hal yang sama dirasakan oleh gen Z, di mana dampaknya terkait dengan krisis kesehatan mental.
Baca juga: Ponsel Lipat Legendaris Motorola Razr Akan Dirilis Ulang?
Tren penggunaan ponsel lipat juga diikuti oleh Sammy Palazzolo, mahasiswi baru di University of Illinois Urbana-Champaign, Amerika Serikat. Ia memakai ponsel lipat lawas ketika berkumpul dengan teman-temannya yang juga memakai ponsel lipat. Pada saat yang sama, mereka meninggalkan ponsel pintarnya.
Jadi, mereka saling berkomunikasi melalui ponsel lipat lawas. Begitu pula untuk mengabadikan aktivitas mereka sepanjang hari atau malam, meskipun kualitas kamera ponsel lipat lawas cukup terbatas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.