Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Pencetus ChatGPT Khawatir soal Masa Depan Kecerdasan Buatan

Kompas.com - 22/02/2023, 14:30 WIB

KOMPAS.com - Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) menjadi topik paling hangat di dunia teknologi belakangan ini. Salah satu pemantiknya adalah kemunculan ChatGPT, chatbot AI bikinan OpenAI.

Di samping banyak digunakan oleh orang di seluruh dunia, kehadiran ChatGPT dan chatbot AI sejenisnya turut memantik kekhawatiran dari sejumlah pihak, seperti akademisi dan para pelaku teknologi informasi (TI), khususnya menyangkut keakuratan, orisinalitas konten, dan serangan cyber.

Baru-baru ini, CEO OpenAI sekaligus pencetus ChatGPT, Sam Altman, juga menyuarakan kekhawatirannya pada AI. Ia mengkhawatirkan potensi AI di masa mendatang. Altman menggarisbawahi pentingnya regulasi yang jelas terkait AI ini.

Hal itu Altman sampaikan melalui serangkaian twit di sebuah utas di akun Twitter pribadinya dengan handle @sama.

Baca juga: ChatGPT Jadi Foto Sampul Majalah Time

"Meskipun tools AI generasi sekarang tidak terlalu menakutkan, saya pikir, kita tak terlalu jauh dari masa di mana AI berpotensi menjadi tools yang menakutkan," tulis Altman di akun @sama.

Sayangnya, Altman tak merinci definisi "masa AI yang menakutkan" versinya itu.

Sam Altman bos ChatGPTAFP Sam Altman bos ChatGPT
Menurut Altman, saat ini, adaptasi ke dunia yang sangat terintegraasi dengan tools AI mungkin akan terjadi cukup cepat. Ini dikarenakan AI menawarkan manfaat dan kesenangan yang banyak.

"Tools AI ini akan membantu kita menjadi lebih produktif (tidak sabar untuk menghabiskan lebih sedikit waktu mengerjakan e-mail!), lebih sehat (penasihat medis AI untuk orang yang tidak mampu membayar perawatan), lebih pintar (siswa menggunakan ChatGPT untuk belajar), dan lebih terhibur (AI meme)," lanjut Altman

Namun, Altman tak menampik, di saat yang bersamaan, tools AI macam ChatGPT yang dibikin perusahaannya juga bakal menemukan banyak tantangan di perjalanannya. Misalnya, soal bias politik.

Meski begitu, Altman meyakini, menghadirkan ChatGPT (yang belum sempurna) ke tengah-tengah masyarakat adalah langkah penting. Tujuannya untuk mendapatkan masukan yang nyata, sehingga OpenAI selaku pengembang bisa selalu menyempurnakan ChatGPT.

Sama halnya dengan menyempurnakan tools AI, kata Altman, membuat regulasi soal AI itu juga akan membutuhkan waktu.

Meski begitu, Altman menggarisbawahi, regulasi menjadi aspek pentingnya bagi keberlanjutan AI ditambah lagi dengan potensi tools AI yang menakutkan menurut Altman.

Baca juga: Bill Gates: AI Mengubah Dunia, tapi Tidak Ancam Pekerjaan Manusia

Berbicara soal regulasi AI sejak 2015

Bos OpenAI ini juga telah berbicara soal pentingnya regulasi yang mengatur tool berbasis kecerdasan buatan sejak 2015, atau semenjak perusahaan OpenAI berdiri.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Baca tentang


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke