Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya dalam Rentang 48 Jam, Ini Penyebab Silicon Valley Bank Kolaps

Kompas.com - 14/03/2023, 15:30 WIB
Zulfikar Hardiansyah

Penulis

Dikutip dari The Verge, bank run pun akhirnya terjadi dalam kurung waktu 48 jam setelah penjualan saham diumumkan SVB di 8 Maret.

Perusahaan modal ventura Founders Fund milik Peter Thiel menjadi yang pertama yang menarik portofolio atau aset investasi bernilai jutaan dolar AS dari SVB.

Selanjutnya, banyak pemodal ventura atau investor yang mengikuti jejak Founders Found untuk menarik portofolionya dari Silicon Valley Bank, seperti Union Square Ventures dan Coatue Management.

Penarikan dana oleh nasabah dari SVB tidak dilakukan dengan nominal yang kecil. Menurut laporan The Verge, terdapat nasabah SVB yang melakukan penarikan deposito dengan nominal 42 miliar dollar AS deposito pada tanggal 9 Maret saja.

Selang dua hari setelah pengumuman tersebut dan rentetan aksi bank run, bank yang sempat berjaya itu akhirnya harus menelan “pil pahit”.

Pada 10 Maret 2023, California Department of Financial Protection and Innovation memutuskan untuk menutup operasi SVB. Lalu, mereka menunjuk Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) untuk mengelola aset-aset SVB yang kolaps.

Dikutip dari laman resmi FDIC, dalam rangka mengembalikan deposito yang diasuransikan ke nasabah, FDIC telah membuat badan khusus bernama Deposit Insurance National Bank of Santa Clara (DINB).

Pada saat penutupan, FDIC mentransfer semua deposito yang diasuransikan ke DINB. Lewat DINB, nasabah sudah bisa mengakses deposito yang diasuransikan paling lambat pada 13 Maret 2023.

Sementara itu, deposito nasabah yang diasuransikan SVB ke FDIC nominalnya terbatas, yaitu hanya sampai 250.000 dollar AS (sekitar Rp 3,8 triliun). Berdasarkan laporan lain, terdapat sekitar 90 persen deposito yang tidak diasuransikan ke FDIC pada Desember 2022.

Namun, FDIC sendiri mengatakan bahwa jumlah deposito yang tidak diasuransikan masih belum ditentukan secara pasti. Untuk deposito yang tidak diasuransikan, FDIC akan membayar dividen di muka mulai minggu depan.

Nasabah dengan deposito yang tidak diasuransikan juga akan mendapatkan sertifikat penerima jumlah sisa deposito yang tidak diasuransikan. Ke depannya, FDIC bakal menjual aset SVB untuk membayar dividen ke nasabah dengan deposito yang tidak diasuransikan.

Sebagai informasi, menurut FDIC, per akhir Desember 2022, Silicon Valley Bank memiliki total aset sekitar 209 miliar dollar AS (sekitar Rp 3.210,4 triliun) dan total simpanan 175 miliar dollar AS (setara Rp 2.688,1 triliun).

Baca juga: Silicon Valley Bank Kolaps, Bos-bos Startup Teknologi Ketar-ketir

Jalan panjang pengembalian deposito ini, terutama deposito yang tidak diasuransikan, disebut dapat mengganggu operasional perusahaan-perusahaan rintisan nasabah SVB. Dana perusahaan yang kadung tersimpan di SVB jadi sulit ditarik.

Imbasnya, perusahaan rintisan nasabah SVB bisa terlambat membayar gaji karyawan, membayar sewa gedung, dan biaya operasional lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com