Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TikTok Diblokir di Banyak Negara, Ada Apa?

Kompas.com - 16/03/2023, 08:00 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Penulis

Alasan lain

Isu keamanan bukan satu-satunya alasan beberapa negara memblokir TikTok. Ada pula yang memberlakukan kebijakan itu karena isu politik, seperti yang dilakukan Taiwan.

Taiwan melarang penggunaan TikTok dalam tingkat federal pada Desember 2022. Hal ini dilakukan karena pemerintah Taiwan mencurigai pemerintah China melakukan perang kognitif (cognitive warfare) pada Taiwan.

Untuk diketahui, perang kognitif adalah penggunaan opini publik sebagai senjata untuk memengaruhi kebijakan publik dan pemerintah.

Mengingat TikTok bukan satu-satunya platform yang berpotensi menjadi senjata, Taiwan juga melarang aplikasi Douyin yang mirip TikTok dan aplikasi gaya hidup Xiaohongshu.

Lain lagi dengan Pakistan yang sempat beberapa kali memblokir TikTok karena menampilkan konten yang dianggap tidak senonoh dan tak bermoral.

Sementara itu, kelompok Taliban yang mengambil alih kekuasaan Afghanistan melarang akses TikTok pada April 2021.

Mereka menilai TikTok membawa dampak negatif kepada generasi muda Afghanistan dan tidak konsisten dengan hukum Islam yang berlaku.

Baca juga: Daftar Negara yang Blokir TikTok Beserta Alasannya

Tanggapan TikTok

TikTok beberapa kali menepis tudingan bahwa mereka terafiliasi dengan pemerintah China.

CEO TikTok, Shou Chew belum lama ini menegaskan bahwa TikTok tidak pernah menerima permintaan berupa informasi pribadi atau catatan komunikasi yang sensitif milik pengguna asal Amerika, dari pemerintah China.

Kalaupun ada permintaan, Chew mengeklaim bahwa TikTok tidak akan mematuhinya. Sebagai bukti, TikTok mengambil inisiatif untuk memblokir data pengguna AS dari seluruh organisasi globalnya.

Mereka meng-hosting data pengguna AS di server yang dioperasikan oleh Oracle, raksasa teknologi AS sendiri. Saat menanggapi pemblokiran di Belgia, TikTok juga mengaku kecewa.

"Kami kecewa dengan penangguhan yang didasarkan pada kesalahan informasi tentang perusahaan kami," kata TikTok.

TikTok mengaku siap untuk duduk dan bertemu dengan pejabat berwenang untuk meluruskan kesalahpahaman, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari GizChina, Selasa (14/3/2023).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com