Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Apa Itu Istilah Late Capitalism yang Viral di Twitter?

Kompas.com - 16/03/2023, 12:30 WIB

KOMPAS.com - Di Twitter, beberapa hari terakhir tengah ramai diperbincangkan mengenai istilah “Late Capitalism” yang dalam bahasa Indonesia artinya bisa sama seperti kapitalisme akhir atau kapitalisme tahap akhir.

Keramaian perbincangan mengenai istilah Late Capitalism tersebut bermula pada salah satu twit dari akun dengan handle @ryanffebrianto, sebagaimana tertera di bawah ini.

Baca juga: Apa Itu Virtex yang Kerap Dikaitkan dengan Video Viral Bikin HP Lag Belakangan?

Pada twit yang tertera di atas, akun @ryanffebrianto menggunakan istilah Late Capitalism untuk menggambarkan sebuah kondisi yang dapat mempengaruhi gaya hidup tertentu dan hubungan sosial.

Di kolom balasan twit tersebut, berbagai respon pun muncul, baik yang setuju maupun tidak setuju. Namun, terlepas dari respons itu, Late Capitalism sejatinya bukan istilah yang baru-baru ini digunakan di media sosial.

Sama seperti cuitan @ryanffebrianto, istilah tersebut sudah marak dipakai di media sosial untuk menjabarkan, menyebut, atau menjelaskan suatu kondisi yang dapat mempengaruhi terbentuknya realitas absurd (aneh).

Melihat keramaian istilah ini di media sosial, lantas sebenarnya apa itu Late Capitalism? Bila tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai istilah Late Capitalism yang tengah ramai di Twitter, silakan simak penjelasan di bawah ini.

Apa itu Late Capitalism?

Seorang doktor ilmu ekonomi politik dari University of Sydney, David Aviles Espinoza, pernah menulis tentang asal-usul istilah Late Capitalism yang marak digunakan sekarang dalam The Conversation, sebuah media publikasi karya akademis.

Menurut David, secara teoretis, Late Capitalism bermuara pada ide Karl Marx yang termuat pada tiga volume buku berjudul “Capital: A Critique of Political Economy” (terbitan 1867, 1885, dan 1894), terutama pada volume ketiga.

David menuliskan bahwa, bagi Marx, kapitalisme atau sistem perputaran modal (kapital) yang memusatkan kekayaan di tangan segelintir orang akan cenderung menghasilkan krisis. Akibat krisis itu, Marx percaya bahwa akhir kapitalisme adalah kehancuran sistem itu sendiri.

Baca juga: Setelah eSIM, Kini Hadir Kartu SIM Digital Baru iSIM, Apa Itu?

Meski terdapat gambaran akhir kapitalisme, namun Marx belum menyebut secara gamblang istilah Late Capitalism. David menjelaskan Late Capitalism secara istilah dan konsep dibuat oleh Werner Sombart, seorang ekonom sejarah asal Jerman.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke