Strong AI biasa juga disebut dengan Artificial General Intelligence (AGI). Strong AI menggambarkan pemrograman yang dapat meniru kemampuan kognitif otak manusia.
Ringkasnya, sistem Strong AI akan memiliki kemampuan intelektual setara dengan manusia salah satunya seperti memahami bahasa, membuat keputusan, memecahkan masalah, dan lainnya.
Sistem ini dirancang dan dilatih hanya untuk menyelesaikan instruksi tertentu. Anda bisa menemukan contoh sistem kecerdasan buatan satu ini dapat ditemukan pada asisten pribadi virtual, seperti Siri padaApple, Cortana, dan Google Assistant.
Baca juga: Ramai Chatbot dengan Berbagai Pilihan Karakter, Ini Cara Menggunakan Character AI
Selain chatbot yang kerap ditemui, terdapat beberapa contoh penerapan AI lainnya yang bisa digunakan saat ini. Beberapa di antaranya seperti:
Tools ini pastinya sudah tida asing. Virtual asssistant kini tersemat di setiap smartphone. Contoh saja ada Siri dari Apple, Google Assistant, dan lainnya.
Virtual Assistant membantu pengguna membuat instruksi pada perangkatnya hanya menggunakan ucapan. Sangat membantu apabila Anda sedang dalam kondisi genting atau multitasking.
Sistem rekomendasi produk memanfaatkan algoritma machine learning untuk pengenalan pola. Kecerdasan buatan ini akan mengenali pola pembelian pengguna dan merekomendasikan produk yang sesuai.
Chatbot tentu familiar Anda temukan terutama pada sistem e-niaga. Chatbot akan menjawab pertanyaan pelanggan dengan template sama.
Contoh saja ketika Anda ingin mengetahui cara pemesanan sebuah produk, maka pengguna cukup mengetikkan kata kunci tertentu dan selanjutnya akan muncul prosedur pemesanannya.
Sistem navigasi GPS
Dalam sistem navigasi GPS kecerdasan buatan terlihat pada aspek machine learning yang mempelajari jalur dan pola lalu lintas, dan memberikan rekomendasi rute terbaik dan akurat.
Beberapa contoh penerapan AI lainnya juga bisa ditemui di:
Baca juga: Microsoft Umumkan Security Copilot, AI Khusus Ahli Keamanan Siber
Beberapa kelebihan yang bisa dirasakan pengguna dengan perkembangan AI adalah pekerjaan lebih efektif, praktis, dan efisien. Tak hanya itu aplikasi dengan sistem kecerdasan buatan memberikan hasil yang detail dan konsisten.
Namun kelemahannya AI memerlukan biaya mahal hingga membutuhkan tenaga teknis yang mendalam. Tak hanya itu perkembangan kecerdasan buatan juga berdampak pada sektor industri yang mulai beralih pada tenaga AI dan mulai mengurangi tenaga kerja manusia.
Seperti yang baru-baru ini diwacanakan salah satu perusahaan teknologi raksasa, IBM. IBM berencana menggantikan lebih dari 7.000 posisi yang semula diisi tenaga manusia dengan AI. Informasinya bisa disimak di artikel "IBM Berencana Gantikan Karyawan dengan AI untuk 7.800 Posisi".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.