Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Vendor yang Menyerah Jual Smartphone

Kompas.com - Diperbarui 20/05/2023, 11:07 WIB
Lely Maulida,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nokia dan Blackberry pernah berjaya dan menjadi pilihan utama orang-orang ketika membeli ponsel. Sayangnya, kedua merek itu kini kalah saing dari merek ponsel lainnya seperti Samsung, Xiaomi, Apple, hingga Oppo.

Merek Nokia sendiri sebenarnya masih bisa dibilang eksis di pasar ponsel karena lisensi merek Nokia sudah dibeli oleh HMD Global dan hingga kini masih memproduksi smartphone berbasis Android.

Adapun Blackberry memilih hengkang dari bisnis ponsel dan fokus pada bisnis software.

Selain kedua merek tersebut, masih ada beberapa perusahaan yang menyerah dari bisnis smartphone. Apa saja? Berikut rinciannya.

Baca juga: Riset Counterpoint: Pasar Smartphone Dunia Lesu pada Awal 2023

1. Nokia

Nokia cukup terseok-seok di bisnis smartphone. Perusahaan yang berbasis di Finlandia ini pernah menjual bisnis smartphone-nya ke Microsoft tahun 2013. Saat itu, Microsoft mengembangkan ponsel dengan merek Lumia. Namun kemudian merek Nokia dibeli lagi oleh pemilik aslinya pada tahun 2016.

Pada tahun yang sama, lisensi merek Nokia dibeli oleh HMD Global dengan hak lisensi eksklusif selama 10 tahun. HMD Global bertanggung jawab atas desain, penelitian dan pengembangan, pembuatan, penjualan hingga layanan purna jual perangkat bermerek Nokia.

Hingga kini HMD Global masih getol memproduksi ponsel Nokia dan dipasarkan di sejumlah negara termasuk Indonesia.

Baca juga: Studi Ungkap Kenapa Nokia Bangkrut

2. Blackberry

Blackberry memutuskan hengkang dari bisnis ponsel pada tahun 2016. Pasalnya, konsumen saat itu lebih memilih smartphone berlayar sentuh seperti ditawarkan Apple, Huawei hingga Samsung, ketimbang ponsel dengan tombol qwerty seperti milik Blackberry.

smartphone BlackberryCNET smartphone Blackberry

Blackberry sebenarnya beberapa kali mencoba peruntungan menghadirkan smartphone dengan layar sentuh, tetapi tak begitu menarik perhatian pengguna.

Lisensi merek ponsel Blackberry kemudian dibeli oleh vendor China, TCL. Adapun Blackberry mengalihkan fokusnya ke bisnis software.

3. Microsoft

Ponsel Microsoft Lumia awalnya dirancang dan dipasarkan oleh Nokia dengan menjalankan sistem operasi Windows Phone dan Windows 10 Mobile. Sayangnya ponsel ini tak sepopuler ponsel pintar lainnya.

Microsoft kemudian menyetop produksi ponsel Lumia karena penjualannya menurun.

Smartphone bermerek Lumia terakhir kali dirilis Februari 2016 dengan tipe Lumia 650. Pada 2017, Microsoft kemudian menyatakan bahwa pihaknya menyerah dari bisnis ponsel dan tidak akan menjual maupun memproduksi perangkat baru berbasis Windows 10 Mobile lagi.

Baca juga: 20 Aplikasi di Smartphone yang Paling Boros Baterai

4. LG

LG menutup bisnis ponselnya pada tahun 2021 setelah mencatatkan kerugian sejak tahun 2015. Menurut perusahaan asal Korea Selatan itu, keputusan pihaknya menyerah dari bisnis ponsel adalah karena persaingan pasar smartphone yang sangat ketat.

Seperti sebelum-sebelumnya, LG menyatukan tombol daya berikut pemindai sidik jari berbentuk bundar di bagian punggung V20. Modul kamera utama terdiri dari dua lensa yang masing-masing memiliki lebar sudut pandang berbeda. Oik Yusuf/ KOMPAS.com Seperti sebelum-sebelumnya, LG menyatukan tombol daya berikut pemindai sidik jari berbentuk bundar di bagian punggung V20. Modul kamera utama terdiri dari dua lensa yang masing-masing memiliki lebar sudut pandang berbeda.

Setelah menutup bisnis ponsel, LG fokus dalam pengembangan unit bisnis lainnya seperti komponen kendaraan listrik, perangkat pintar, teknologi robotics, Artificial Intelligence (kecerdasan buatan), serta platform lain di berbagai lini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com