Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meta dan Google Blokir Berita di Kanada, Ini Dampaknya bagi Publik dan Media

Kompas.com - Diperbarui 04/08/2023, 10:54 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Dengan begitu, tampaknya konten berita yang dipublikasi oleh perusahaan/penerbit berita di Kanada, tidak akan muncul di hasil pencarian (Search) hingga laman Google News.

Dampak bagi perusahaan media internasional

Tak hanya berita lokal Kanada, berita dari outlet perusahaan media internasional, juga tidak bisa diakses oleh pengguna Facebook dan Instagram di Kanada. Hal itu dikarenakan tautan (link) ke konten berita internasional yang dibagikan oleh pengguna juga diblokir.

Misalnya, jika orang Kanada berteman dengan seseorang yang tinggal di Indonesia. Teman asal Indonesia ini membagikan link di Facebook yang mengarah ke artikel KompasTekno ini. Nah, temannya di Kanada itu tidak akan dapat melihatnya.

Artinya, perusahaan media dipastikan tidak akan mendapatkan pembaca atau audiens di Kanada, ketika membagikan konten beritanya di Facebook dan Instagram.

Tidak dijelaskan, apakah pembatasan ini juga berlaku apabila tautan dikirim lewat pesan langsung atau Messenger.

Baca juga: Ogah Bayar, Meta dan Google Pilih Blokir Konten Berita di Kanada

Dampak bagi publik di Kanada

Sementara bagi orang-orang di Kanada, mereka tidak lagi dapat melihat atau berbagi konten berita di Facebook dan Instagram. Ini termasuk artikel berita dan konten audio-visual yang diposting oleh outlet berita, baik lokal maupun internasional.

Artinya, orang-orang Kanada tidak bisa lagi bisa mengakses dan membaca berita orang hilang di sekitar lingkungannya hingga berita terkini di dunia internasional lewat Facebook, Instagram, dan Google.

Penduduk Kanada masih dapat mengakses berita online dengan membuka langsung situs berita, menggunakan aplikasi berita seluler, dan berlangganan pada penerbit pilihan.

Dampak bagi pengguna di luar Kanada

Meta mengungkapkan bahwa tidak ada perubahan pada layanannya untuk orang yang mengakses Facebook dan Instagram di luar Kanada. Artinya, pengguna di luar Kanada masih bisa mengakses konten berita seperti biasanya.

Meta pilih blokir, ketimbang bayar media

ilustrasi Facebook News Feedslashgear.com ilustrasi Facebook News Feed
Dengan sistem bagi hasil, Undang-undang Berita Online (Online News Act) atau dikenal Bill C-18 diprediksi bisa membawa 329 juta dollar AS (hampir Rp 5 triliun) mengalir ke ruang-ruang redaksi media di Kanada, per tahunnya.

Sebagai perbandingan, Google dan Meta menghasilkan pendapatan masing-masing 285 miliar dollar AS dan 117 miliar dollar AS miliar tahun lalu.

Dengan asumsi Meta dan Google masing-masing harus membayar 329 juta dollar AS, jumlah itu hanya 0,11 persen dari pendapatan Google tahun 2022 dan 0,28 persen untuk Meta.

Menteri warisan Kanada Pablo Rodriguez mengatakan bahwa perusahaan teknologi besar lebih memilih menghabiskan uangnya untuk mengubah platform dan memblokir berita di Kanada, dibandingkan membayar sebagian kecil dari hasil pendapatan miliarannya.

"Ini menunjukkan betapa tidak bertanggung jawab dan tidak simpatinya mereka, terutama ketika mereka menghasilkan miliaran dollar dari pengguna Kanada," kata menteri yang bertanggung jawab atas isu budaya, media, olahraga, dan kesenian itu.

Baca juga: Setelah Facebook, Google Juga Blokir Konten Berita di Kanada

"Orang Kanada tidak akan takut. Perusahaan teknologi besar tidak lebih besar dari Kanada," kata Rodriguez.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com