Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Kamera Periskop di Smartphone dan Cara Kerjanya

Kompas.com - Diperbarui 21/11/2023, 11:13 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Lantas dibuatlah solusi berupa mekanisme periskop. Lensa tidak dipasang secara tegak lurus seperti biasanya untuk kamera, melainkan secara menyamping dalam bodi ponsel.

Cahaya dibelokkan dengan memakai prisma atau cermin sehingga bisa terarah ke sensor penangkap gambar, yang peletakannya juga diubah jadi vertikal atau tegak lurus terhadap bodi ponsel.

IPhone 15 Pro Max menggunakan kamera telephoto tetraprisma yang sebenarnya merupakan kamera periskop dengan prinsip serupa. Hanya saja konstruksinya lebih ringkas. Apple IPhone 15 Pro Max menggunakan kamera telephoto tetraprisma yang sebenarnya merupakan kamera periskop dengan prinsip serupa. Hanya saja konstruksinya lebih ringkas.
Dari sinilah asal nama "Periskop", karena mekanismenya serupa dengan periskop di kapal selam yang juga menggunakan rangkaian cermin atau prisma untuk membelokkan arah cahaya.

Bedanya, periskop kapal selam digunakan agar penumpangnya bisa melihat kondisi di permukaan selagi berada di bawah air, sedangkan lensa periskop dipakai supaya sensor kamera di ponsel bisa melihat ke depan dari arah menyamping.

Baca juga: Spesifikasi iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max, Ini 5 Perbedaannya

Beberapa ponsel memiliki kamera periskop dengan desain berbeda, misalnya kamera "tetraprisma" di iPhone 15 Pro Max. Prinsipnya sendiri tetap sama, yakni membelokkan cahaya dengan prisma. Hanya saja, ruang yang dibutuhkan lebih kecil.

Video singkat dari Samsung di link ini bisa memberikan ilustrasi visual mengenai cara kerja kamera periskop.

Kelebihan dan kekurangan kamera periskop

Dibandingkan kamera telephoto standar dengan konstruksi lensa yang ukuran fisiknya dibatasi agar tidak menonjol, kamera periskop menawarkan kelebihan berupa focal length yang jauh lebih panjang.

Perbedaannya bisa dilihat di ponsel-ponsel yang memiliki dua kamera telephoto sekaligus, misalnya Samsung Galaxy S23 Ultra dengan kamera telephoto 3x (focal length 70 mm, ekuivalen full-frame) dan kamera periskop 10x (230 mm).

Baca juga: Menjajal Kamera HP Vivo V29 di Singapura, Bisa Efek ala Gen-Z

Walhasil, kamera periskop mampu membidik obyek-obyek di jarak yang lebih jauh dibandingkan kamera telephoto konvensional di ponsel. Apalagi jika ditambah dengan pembesaran digital, hingga detil permukaan bulan pun bisa dijepret.

Memotret Namsan Tower, Seoul dari jalan Myeongdong dengan Samsung Galaxy S23 Ultra.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Memotret Namsan Tower, Seoul dari jalan Myeongdong dengan Samsung Galaxy S23 Ultra.

Kekurangannya, kamera periskop biasanya memiliki sensor gambar berukuran kecil dan bukaan lensa (aperture) yang kecil pula untuk meringkaskan ukuran keseluruhannya sambil menghadirkan focal length panjang.

Sebab, semakin besar sensor yang digunakan dan/ atau semakin besar bukan lensanya, maka rangkaian lensa yang diperlukan semakin besar sehingga bisa-bisa tidak muat di dalam bodi ponsel.

Lensa periskop pun biasanya keteteran saat digunakan di kondisi low-light seperti malam hari lantaran ukuran sensor dan bukaan lensa yang kecil. Lensa telephoto konvensional biasanya jauh lebih baik di situasi kurang cahaya karena bukaan lensanya lebih besar.

Modul kamera periskop di Galaxy S20 Ultra, ponsel pertama dari Samsung yang dibekali kamera jenis tersebut. Sensor gambar terletak di ujung bawah, sementara jendela yang membidik ke arah depan, di ujung atas, memiliki posisi yang tegak lurus terhadap sensor. iFixit Modul kamera periskop di Galaxy S20 Ultra, ponsel pertama dari Samsung yang dibekali kamera jenis tersebut. Sensor gambar terletak di ujung bawah, sementara jendela yang membidik ke arah depan, di ujung atas, memiliki posisi yang tegak lurus terhadap sensor.
Ambillah contoh dua kamera telephoto Galaxy S23 Ultra tadi. Kamera periskop 10x ponsel ini memiliki aperture hanya f/ 4.9, sementara kamera telephoto 3x punya bukaan jauh lebih besar, yakni f/2.4.

Dengan kata lain, terdapat perbedaan 2-stop (f/2.4 ke f/4.9). Berarti kamera telephoto konvensional mendapatkan cahaya 4 kali lebih banyak (2 stop) dibandingkan kamera periskop. Kinerja fokus dan kualitas gambar kamera telephoto konvensional pun lebih baik di low-light.

Baca juga: Jadi Ponsel dengan Kamera Terbaik, Sebagus Apa Hasil Bidikan Oppo Find X6 Pro?

Tidak semua kamera periskop memiliki aperture kecil. Kamera periskop di ponsel Oppo Find X6 Pro, misalnya, berbukaan f/2.6 atau sebanding dengan kamera telephoto konvensional. Sensor gambarnya juga berukuran lebih besar dibanding kamera ponsel pada umumnya.

Oppo Find X6 Pro punya tiga kamera belakangm, yaitu kamera utama 50MP (f/1.8, Sony IMX989, OIS, 1-inci, PDAF), kamera ultrawide 50MP (f/2.2, Sony IMX890, 1/1.56-inch, mode makro), dan kamera telefoto 50MP (f.2.6, Sony IMX890, OIS, 1/1.56-inci).KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Oppo Find X6 Pro punya tiga kamera belakangm, yaitu kamera utama 50MP (f/1.8, Sony IMX989, OIS, 1-inci, PDAF), kamera ultrawide 50MP (f/2.2, Sony IMX890, 1/1.56-inch, mode makro), dan kamera telefoto 50MP (f.2.6, Sony IMX890, OIS, 1/1.56-inci).
Komprominya, kamera periskop di Oppo Find X6 Pro hanya memiliki focal length 65 mm (ekuivalen FF) atau dengan kata lain memiliki tingkat "zoom" sekitar 3x dibanding kamera utama (23 mm), jauh lebih pendek dari lensa periskop di ponsel lain pada umumnya.

Kamera periskop dengan jangkauan jauh akan memiliki sensor dan bukaan lensa kecil. Karena itu, idealnya dipakai dalam kondisi di mana terdapat banyak cahaya seperti di luar ruangan agar hasil gambarnya maksimal.

Apabila cahaya kurang, Anda bisa beralih memakai kamera telephoto yang berbukaan lebih lebar, atau kamera utama yang biasanya memiliki aperture terlebar dan zoom digitalnya masih menghasilkan kualitas cukup bagus asalkan tak terlalu jauh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com