Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

kolom

Skema MOCN Rangsang Merger Operator Seluler

Kompas.com - 23/11/2023, 11:48 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Namun memang labanya justru turun dari Rp 3,64 triliun menjadi Rp 2,78 triliun, antara lain akibat meningkatnya beban perusahaan dari Rp 26,51 triliun menjadi Rp 30,39 triliun.

Pola MOCN membantu Indosat memperluas jaringannya yang telah 100 persen terintegrasi ke pelosok pedesaan.

Pelanggan Indosat dapat menikmati pengalaman digital yang lebih baik, didukung jangkauan jaringan yang lebih luas dengan tambahan lebih dari 700 kecamatan.

Caranya, ketika beberapa tempat terdapat dua BTS dari Indosat dan 3, salah satu direlokasi ke tempat yang masih belum terjangkau layanan mereka.

Selain relokasi, mereka juga melakukan modernisasi BTS, dengan mengganti BTS 4G dengan BTS 4G LTE yang lebih canggih.

Kualitas layanan di dalam ruangan juga lebih baik dengan tambahan cakupan 32 persen populasi, pengalaman internet yang lebih cepat hingga dua kali lipat.

Kecepatan unduh dan latensi yang lebih baik meningkatkan sekitar 20 persen pengalaman pelanggan untuk layanan utama seperti video streaming dan gaming.

Merangsang merger

Indosat terus mengurangi kesenjangan akses digital dengan fokus perluasan jaringan di wilayah timur Indonesia dan jaringannya berhasil menjangkau 88 persen populasi di wilayah NTB dan 86 persen populasi di NTT.

Selain itu, Indosat mendorong kolaborasi dan ko-kreasi melalui peluncuran Indosat Marvelous Xperience Center (Indosat MX Center) yang menghadirkan berbagai inovasi dengan teknologi 5G, kecerdasan buatan (AI), dan Internet of Things (IoT).

Kelebihan merger dengan pola MOCN Indosat tampaknya membuat selentingan akan mergernya dua operator, XL Axiata dan Smartfren Telecom semakin kencang.

Sudah ada kabar, valuasi Smartfren diperkirakan akan di bawah Rp 50 per saham, padahal beberapa waktu lalu mereka menjual dengan harga Rp 79 per saham.

Keduanya kini saling berlomba untuk lebih unggul agar mereka bisa menjadi operator pengendali, sementara perfomansi XL Axiata selama ini jauh mengungguli Smartfren.

Pelanggan XL Axiata 58 juta, Smartfren 34 juta, XL punya BTS 170.000 lebih, Smartfren 43.000, capex XL tahun ini Rp 8 triliun, Smarfren Rp 3 triliun.

Pendapatan XL pada semester 1 tahun ini Rp 15,76 triliun laba Rp 650 miliar, Smartfren Rp 2,79 triliun, rugi Rp 163,23 miliar.

Senin (22/11) lalu, kinerja XL Axiata triwulan ketiga 2023 ditampilkan, dengan kenaikan 10 persen pendapatan menjadi sebesar Rp 23,88 triliun dan laba Rp 1,02 triliun. Berapa bagus performansi Smartfren, baru akan diumumkan pada Jumat (24/11) petang.

XL boleh merasa akan jadi pengendali kalau merger terjadi, namun siapa tahu Kelompok Sinar Mas yang kaya raya dengan ratusan anak usaha dan ratusan triliun rupiah harta pula, tidak akan mau jadi minoritas.

Mereka bisa saja melakukan top up sampai titik di mana posisi pengendali XL Axiata terlampaui.

Publikasi kinerja triwulan ketiga kedua operator tadi dilakukan jauh sesudah Indosat dan Telkomsel yang mengumumkannya pada pekan pertama November.

Bisa jadi mereka mengumumkan setelah melakukan berbagai “polesan” pada laporan keuangannya, demi menjadi pengendali kalau merger terwujud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com