Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Refresh Rate 120 Hz di Ponsel dan Kegunaannya

Kompas.com - 29/11/2023, 16:01 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Namun, kemulusan gerakan tergantung frame rate dari konten yang ditampilkan juga. Misalnya, film dengan frame rate 24 fps tidak akan tampak jadi lebih mulus saat diputar di layar 120 Hz, dibanding 60 Hz.

Frame rate idealnya menyamai atau paling tidak mendekati refresh rate agar salah satunya tidak menjadi percuma karena lebih tinggi dibanding yang lain.

Refresh rate tinggi juga mengurangi waktu jeda atau latency dari input. Sebab, semakin tinggi refresh rate, maka jeda waktu antar pembaruan gambar menjadi lebih singkat sehingga input yang dimasukkan pengguna bisa lebih cepat terlihat di layar.

Hal ini terutama terasa manfaatnya dalam game karena refresh rate tinggi membuat perangkat menjadi terasa lebih responsif dan gesit karena input latency jadi lebih singkat.

Layar dengan refresh rate 120 Hz memiliki jeda waktu 8,33 milidetik antar penampilan gambar baru (refresh/ frame) atau dua kali lebih cepat dibandingkan refresh rate 60 Hz dengan 16,67 milidetik antar gambar.

Dalam game, terutama game kompetitif, biasanya tersedia setting frame rate atau frame rate agar keduanya lebih sinkron, sehingga mengoptimalkan kemulusan gerakan sekaligus waktu respons terhadap input.

Baca juga: Acer Rilis Monitor Gaming Anyar dengan Refresh Rate 390 Hz di Indonesia

Di dunia gadget mobile, layar dengan refresh rate tinggi biasanya memiliki angka maksimal 120 Hz atau 144 Hz dan 165 Hz di sejumlah ponsel gaming. Refresh rate TV yang berharga mahal bisa mencapai 240 Hz.

Sementara, untuk monitor komputer, angkanya lebih tinggi lagi hingga menyentuh kisaran 500 Hz. Tentu, refresh rate sebesar itu mesti diimbangi dengan frame rate konten yang tinggi pula, biasanya game kompetitif yang mampu dijalankan di tingkat fps mencapai ratusan.

Refresh rate adaptif agar tak boros

Feature adaptive alias pengaturan otomatis akan menyesuaikan refresh rate dengan jenis konten di layar dan aktivitas pengguna. KOMPAS.com/ OIK YUSUF Feature adaptive alias pengaturan otomatis akan menyesuaikan refresh rate dengan jenis konten di layar dan aktivitas pengguna.
Karena manfaatnya juga tergantung dari frame rate konten, menggunakan refresh rate tinggi secara terus menerus di layar akan percuma apabila konten yang ditampilkan tidak mampu memanfaatkannya atau sedang tak dibutuhkan, misalnya ketika sekadar browsing.

Refresh rate tinggi juga menggunakan daya lebih banyak sehingga berdampak pada daya tahan perangkat mobile seperti smartphone.

Karena itu, para produsen gadget juga menyediakan fitur adaptif yang akan secara otomatis menyesuaikan refreh rate dengan jenis konten yang ditampilkan di layar.

Misalnya, ketika bermain game yang menghasilkan frame rate tinggi, refresh rate juga akan mengikuti disetel di angka tinggi. Sebaliknya, ketika menonton video 60 fps di YouTube, refresh rate juga diturunkan ke angka tersebut.

Fitur adaptif di perangkat menengah biasanya hanya mampu menaik-turunkan refresh rate ke tingkat yang jumlahnya sedikit dan fixed, misalnya 60 Hz atau 120 Hz tanpa ada angka setting lain.

Baca juga: Mengenal VRAM yang Penting untuk Game di PC dan Cara Mengoptimalkannya

Sementara itu, perangkat dari kelas yang lebih tinggi mampu beradaptasi dengan lebih fleksibel sesuai konten dan aktivitas pengguna di layar.

Beberapa prangkat bahkan bisa menurunkan refresh rate hingga 10 Hz atau 1 Hz apabila tampilan layar statis dan tidak ada gerakan sama sekali untuk menghemat pemakaian baterai.

Karena itu, ketimbang menyetel refresh rate di angka tinggi terus menerus di perangkat yang mendukungnya, sebaiknya pilih opsi otomatis agar perangkat bisa menyesuaikan sendiri berdasarkan konten di layar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com