Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Pecat 1.000-an Karyawan, Termasuk Tim Pixel

Kompas.com - 12/01/2024, 08:31 WIB
Lely Maulida,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Google kembali memangkas jumlah karyawannya pada awal tahun 2024 ini, raksasa teknologi itu melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 1.000 karyawan.

Sebelumnya pada awal tahun 2023 lalu, Google mem-PHK karyawan besar-besaran, jumlahnya mencapai 12.000 orang.

PHK Google kali ini berimbas pada lintas divisi. Awalnya beberapa laporan menyebutkan bahwa Google memangkas karyawan di tim Google Hardware yang mengerjakan produk Pixel, Nest dan Fitbit. Kemudian laporan terpisah menyebutkan PHK tim teknik di Google Assistant.

Seiring waktu diketahui pula bahwa PHK Google kali ini pun memengaruhi tim teknik inti Google.

Baca juga: Twitch Kembali Lakukan PHK, 500 Karyawan Terdampak

Google sebenarnya tak merinci jumlah pekerja yang di-PHK kali ini. Juru bicara Google, Courtenay Mencini hanya menyebut pihaknya memangkas "beberapa ratus" karyawan di masing-masing divisi yang disebutkan di atas. Namun menurut outlet media The Verge, jumlahnya kurang lebih 1.000 karyawan.

Jumlahnya mungkin bertambah lagi. Sebab, Mencini berkata bahwa "sejumlah tim kami melakukan perubahan agar lebih efisien dan lebih baik".

"Beberapa tim terus melakukan perubahan organisasi semacam ini, mencakup beberapa penghapusan peran secara global," imbuhnya.

Adapun jumlah karyawan induk Google, Alphabet, per 30 September 2023 adalah sebanyak 182.381 orang. Bila PHK kali ini memengaruhi 1.000 pekerja, maka persentasenya hanya sekitar 0,5 persen dari total karyawan.

PHK di perusahaan teknologi lain

Bukan hanya Google, awal tahun ini perusahaan teknologi lain juga mengumumkan pengurangan karyawan, seperti yang terjadi pada Spotify, Twitch, dan Unity.

Spotify pada akhir 2023 lalu memangkas sekitar 17 persen pekerja atau sekitar 1.500 karyawan. Namun, tidak dirinci karyawan divisi apa yang terdampak PHK.

Jumlah karyawan Spotify yang kena PHK pada akhir 2023 itu lebih banyak dibandingkan dengan pada Januari tahun lalu, yakni 600 orang.

Ilustrasi layanan streaming musik dan podcast Spotify. SHUTTERSTOCK/FABIO PRINCIPE Ilustrasi layanan streaming musik dan podcast Spotify.

CEO Spotify Daniel Ek mengatakan bahwa keputusan PHK diambil karena pertumbuhan ekonomi yang melambat secara dramatis.

Adapun Spotify saat ini mempekerjakan sekitar 9.000 orang, sehingga menurut Ek, diperlukan "tindakan substansial untuk menyesuaikan anggaran perusahaan".

Kemudian Twitch, merupakan platform live streaming game milik Amazon, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sekitar 500 karyawannya, atau sekitar 35 persen dari total karyawan Twitch pada Januari 2024 ini.

Menurut laporan tersebut PHK ini dihubungkan dengan dua hal, yakni kekhawatiran akan kerugian yang dialami Twitch dan kepergian para petinggi Twitch dalam beberapa bulan terakhir.

Sementara Unity, perusahaan pembuat perangkat lunak (software) game, atau bisa disebut "mesin game", asal San Francisco, Amerika Serikat (AS) juga melakukan PHK terhadap sejumlah karyawannya pada awal 2024.

Ilustrasi Twitch.The Verge/ William Joel Ilustrasi Twitch.

Unity merupakan pemilik software pembuat game dengan nama yang sama (Unity). Software game ini sudah dipakai banyak pengembang (developer) game kenamaan.

Game-game yang dibuat menggunakan Unity mencakup Angry Birds, Beat Saber, Pokemon Go, Hearthstone, Cuphead, dan masih banyak lagi.

Adapun PHK diumumkan Unity melalui sebuah memo internal pada pekan ini. Dalam pengumuman tersebut, Unity, melalui CEO Jim Whitehurst, mengatakan pihaknya terpaksa melakukan PHK atau layoff terhadap 25 persen dari total seluruh karyawannya yang ada di seluruh dunia.

Baca juga: 9.000 Karyawan Industri Video Game Di-PHK pada 2023

Menurut data Macrotrends, total karyawan Unity secara global per 2022 berjumlah sekitar 7.700 karyawan. Artinya, PHK ini berdampak pada sekitar 1.800 karyawan Unity.

Jim mengatakan bahwa ribuan karyawan yang di-PHK ini berasal dari semua divisi Unity yang ada di seluruh wilayah operasional Unity di dunia. Ia turut menyebut bahwa PHK ini terpaksa dilakukan perusahaan untuk menata ulang manajemen dan bisnis Unity supaya bisa "sehat" di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com