Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bluesky, Media Sosial Baru Pesaing X Twitter Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Kompas.com - 07/02/2024, 09:27 WIB
Lely Maulida,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bluesky, media sosial pesaing X (dahulu Twitter) kini sudah bisa dicoba di Indonesia. Aplikasi ini bisa diunduh gratis lewat toko aplikasi Play Store untuk pengguna Android atau di App Store untuk pengguna iOS.

Bluesky sempat populer pada awal tahun 2023 dan menjadi alternatif dari X Twitter. Setelah ditelusur, Bluesky adalah aplikasi media sosial microblogging buatan mantan CEO sekaligus pendiri X Twitter, Jack Dorsey.

Tidak heran tampilan maupun konsep Bluesky, sama persis seperti X Twitter.

Pada aspek tampilan, Bluesky menawarkan linimasa yang sama seperti X. Terdapat beberapa tab linimasa, di mana linimasa utama menampilkan aneka postingan dari berbagai pengguna.

Ada pula tab "Discover" untuk menampilkan konten yang sedang tren tetapi terkait dengan preferensi pengguna.

Baca juga: Ramai Pengguna Twitter Pindah ke Bluesky, Aplikasi Apa Itu?

Bluesky juga menyediakan kolom pencarian untuk memudahkan pengguna mencari postingan sesuai kata kunci. Selain itu, terdapat menu lain seperti notifikasi, profil hingga pengaturan.

Tampilan aplikasi Bluesky versi webKompas.com/Lely Maulida Tampilan aplikasi Bluesky versi web

Di Bluesky, pengguna bisa memposting hingga 300 karakter. Pengguna juga bisa menambahkan emoji atau gambar dalam postingannya.

Selain itu, Bluesky juga memungkinkan pengguna mengatur siapa saja yang bisa melihat apa yang dia posting. Apakah semua orang, orang yang diikuti (follow) saja atau hanya orang yang ditandai (mention), atau bahkan tidak satu pun alias privat.

Seperti di X Twitter, pada setiap postingan terdapat tombol untuk berkomentar, tombol repost untuk mem-posting ulang, serta tombol love untuk membubuhkan suka (like). Ada pula tombol dengan ikon tiga titik untuk aneka opsi termasuk menerjemahkan postingan, menyalin tautan postingan dan opsi lainnya.

Salah satu perbedaan Bluesky dengan X Twitter yaitu tidak ada fitur "Trending topic" untuk menelusur topik yang sedang tenar di internet. Belum diketahui apakah fitur ini nantinya akan tersedia di Bluesky atau tidak.

Perbedaan lainnya yaitu penamaan handle akun pengguna yang mesti memakai imbuhan ".bsky.social", sehingga menjadi panjang dan kurang praktis. Selain itu, Bluesky juga belum memiliki fitur pesan langsung atau direct message (DM).

Baca juga: Media Sosial Bluesky Setop Pendaftaran Pengguna Baru, gara-gara Twitter?

Terlepas dari hal tersebut, sepengalaman KompasTekno, penggunaan aplikasi Bluesky cukup mudah karena tidak begitu berbeda dengan X Twitter. Proses daftarnya juga sederhana, meski diperlukan input tanggal lahir untuk menyesuaikan konten yang ditampilkan nantinya.

Karena masih terhitung baru untuk pengguna di Indonesia, postingan dari pengguna di Tanah Air juga tampaknya belum begitu masif. Pasalnya, bermacam postingan yang muncul di linimasa, sebagian besar dari pengguna asing.

Nah bila tertarik mencoba alternatif X Twitter ini, Anda bisa mengunduhnya di Play Store maupun App Store. Anda juga bisa menjajal Bluesky versi web dengan mengunjungi tautan berikut ini.

Dikembangkan pendiri Twitter

Bluesky sebenarnya sudah dikembangkan sejak tahun 2019, tetapi baru tersedia untuk dicoba pada tahun lalu.

Awalnya, proyek Bluesky masih berada di bawah naungan Twitter. Lalu, pada Februari 2022, proyek ini tak lagi di bawah Twitter dan bertransformasi menjadi perusahaan sendiri bernama Bluesky PBLLC.

Sejak tak lagi berada di Twitter sekitar Mei 2022, pendiri Twitter Jack Dorsey diketahui tengah fokus mengembangkan Bluesky untuk menyaingi Twitter, setelah dibeli Elon Musk pada Oktober tahun yang sama.

Berbeda dengan Twitter, Bluesky dikembangkan dengan konsep utama sebagai aplikasi media sosial yang terdesentralisasi.

Bluesky dirancang dengan jaringan komunikasi atau protokol bernama AT Protocol (Authenticated Transfer Protocol). Secara operasi, protokol tersebut sama seperti protokol ActivityPub dari Mastodon, aplikasi media sosial yang hampir mirip juga dengan Twitter.

Dikutip dari laman resmi pengembang Bluesky, dengan AT Protocol, pengguna nantinya bisa memilih sendiri host atau server untuk terhubung ke BlueSky. Kemudian, pengguna bisa juga menjadi host atau server dari jaringan BlueSky.

Melalui desain protokol terdesentralisasi ini, menurut Dorsey dikutip dari TechCrunch, Bluesky dapat menyaingi platform media sosial tersentralisasi seperti Twitter dalam menyajikan pengalaman percakapan yang lebih terbuka.

Dorsey percaya bahwa Bluesky mampu mengurangi kendali tersentralisasi (terpusat) atas penentuan individu atau komunitas yang dapat terlibat dalam percakapan dan siapa yang akan bertanggung jawab untuk memoderasi percakapan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com