Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TikTok Makin Serius Saingi Google, Bayar Kreator Konten Berbasis SEO

Kompas.com - 20/03/2024, 08:00 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Aplikasi berbagi video, TikTok makin serius menantang Google sebagai mesin pencari alias search engine populer. Hal ini ditandai dengan diluncurkannya program monetisasi yang menggunakan metrik "nilai pencarian (search value)".

Search value menjadi salah satu dari empat metrik dalam program monetisasi baru TikTok, yang disebut "Creator Rewards".

Metrik search value ini adalah optimasi mesin pencari (SEO) versi TikTok. Di Google, suatu website atau blog muncul di bagian teratas, atau minimal di halaman pertama ketika suatu kata kunci diketikkan dalam mesin pencari.

Misalnya, ketika mencari sesuatu melalui Google. Kata kunci, baik berupa suatu kata atau kalimat diketikkan di Google. Google lalu akan menampilkan daftar website yang memuat kata kunci tersebut. Google akan menampilkan semua website atau blog yang mengandung kata kunci tersebut.

Baca juga: Pemblokiran TikTok di AS Makin Mendekati Kenyataan

Nah, di TikTok, kreator konten bisa menerapkan SEO untuk mendapatkan poin search value yang lebih banyak, dengan cara memposting konten tentang topik yang tengah viral dicari pengguna lewat kolom search di TikTok.

TiKTok "Creator Search Insights"

TikTok meluncurkan tools Creator Search Insights. Dengan tools ini, kreator konten bisa menganalisis pencarian yang sedang tren/viral di kalangan pengguna.TikTok Newsroom TikTok meluncurkan tools Creator Search Insights. Dengan tools ini, kreator konten bisa menganalisis pencarian yang sedang tren/viral di kalangan pengguna.
Untuk bisa mengetahui topik viral di kalangan pengguna, TikTok turut menghadirkan tools bernama "Creator Search Insights". Dengan tools ini, kreator konten bisa menganalisis pencarian yang sedang tren/viral di kalangan pengguna TikTok. Kurang lebih, tools ini mirip Google Trends.

Kreator dapat melihat topik mana yang paling populer berdasarkan skor popularitas atau label Rekomendasi Topik. Menurut pengalaman jurnalis The Verge di akun TikTok-nya, TikTok menandai "outfit dari serial Succession" sebagai topik yang direkomendasikan untuk dibuat menjadi konten.

Topik viral lain yang direkomendasikan Creator Search Insights meliputi "muffin strobero", “Grand Oasis Cancun”, “hal-hal paling hemat untuk dilakukan”, hingga “hal-hal penting untuk backpacking".

Jika kreator membuat konten berdasarkan rekomendasi tersebut, dan videonya dinikmati banyak pengguna, hal ini akan meningkatkan nilai penelusuran alias search value dari si pembuat konten.

Baca juga: Instagram Lampaui TikTok, Jadi Aplikasi Paling Banyak Diunduh

TikTok tidak mengungkap secara eksplisit berapa bayaran yang akan didapatkan pengguna jika membuat konten berdasarkan berdasarkan topik tren di Creator Search Insights. Yang jelas, kata TikTok, search value ini akan diperhitungkan dalam program monetisasi Creator Rewards.

Selain search value, program monetisasi kreator kini juga menggunakan orisinalitas, durasi pemutaran, dan interaksi penonton untuk menentukan berapa banyak penghasilan kreator. Program Creator Rewards yang baru ini menggantikan dana awal pembuat konten sebesar 1 miliar dollar AS  (sekitar Rp 15,7 triliun) dengan fokus baru pada video berdurasi lebih dari satu menit, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Rabu (20/3/2024).

Gen Z mulai "googling" di TikTok

TikTok mendorong kreator membuat video berdasarkan topik yang viral tampaknya untuk membuat pengguna makin betah melakukan pencarian di TikTok.

Ibaratnya, jika pengguna menelusuri “tempat servis penyedot debu terbaik di tempat X” dan tidak ada video relevan di TikTok, itu menjadi masalah bagi TikTok. Sebab, pengguna kemungkinan akan meninggalkan aplikasi dan mencarinya di Google Search/Maps.

Dengan ini, TikTok tampaknya juga makin serius berperan sebagai mesin pencari. Laporan Adobe pada bulan Januari menemukan bahwa dua dari lima orang di AS menggunakan TikTok untuk melakukan pencarian. Satu dari 10 pengguna Gen Z lebih cenderung menggunakan TikTok dibandingkan Google.

Bahkan, pada 2022, eksekutif Google sudah mewanti-wanti soal keberadaan TikTok search ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com