Karena serat optik tidak rentan terhadap gangguan elektromagnetik, kabel ini ideal untuk mendukung berbagai tes seperti pemindaian MRI. Peralatan medis lainnya yang dapat didukung dengan fiber serat optik meliputi sinar-X, endoskopi, dan mikroskop bedah.
Itulah beberapa fungsi fiber optik. Untuk menjalankan fungsinya dalam mengirim informasi, mengirim data, atau menghubungkan jaringan, fiber optik memiliki cara kerja tersendiri. Lantas, bagaimana cara kerja fiber optik? Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut.
Cara kerja fiber optik dalam mengirim data adalah data akan dikirim dalam bentuk partikel cahaya atau foton yang mengalir melalui serat kaca atau plastik. Inti serat kaca dan cladding memiliki indeks bias berbeda yang membengkokkan cahaya masuk pada sudut tertentu.
Ketika sinyal cahaya dikirim melalui kabel serat optik, sinyal tersebut akan memantul dari inti dan cladding dalam serangkaian pantulan yang berkelak-kelok, mengikuti proses yang disebut refleksi internal total.
Sinyal cahaya pada fiber optik tidak bergerak dengan kecepatan cahaya karena lapisan kaca yang lebih padat. Namun, sinyal tersebut pada dasarnya hanya bergerak sekitar 30 persen lebih lambat dari kecepatan cahaya.
Untuk memperbarui atau memperkuat sinyal selama perjalanan, transmisi fiiber optik kadang memerlukan pengulangan pada interval yang jauh. Pengulangan ini memperbarui sinyal dengan mengonversinya menjadi sinyal listrik, memproses, dan mengirimkannya kembali.
Kabel fiber optik saat ini mampu mendukung transmisi data dengan bandwidth hingga 10 Gbps (Gigabit per second). Biasanya, harga kabel fiber optik akan semakin mahal seiring dengan kapasitas bandwidth-nya yang meningkat.
Itulah penjelasan mengenai cara kerja fiber optik. Perlu diketahui, di pasaran, terdapat beberapa jenis fiber optik yang umum digunakan. Lantas, apa saja jenis fiber optik yang biasa digunakan saat ini? Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut.
Baca juga: 6 Jenis Topologi Jaringan Komputer serta Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangannya
Secara umum, terdapat dua jenis fiber optik yang umum digunakan saat ini, yaitu fiber optik single mode dan multimode. Adapun penjelasan dari masing-masing jenis fiber optik itu adalah sebagai berikut.
Fiber optik single mode memiliki ukuran inti (diameter core) sebesar 9 mikrometer dan mampu melakukan transmisi cahaya secara tunggal. Keunggulan kabel fiber optik single mode terletak dari aspek jangkauannya yang cukup luas.
Kabel jenis ini bahkan dapat mentransmisi cahaya hingga jarak mencapai 100 km. Transmisi cahaya yang dilakukan pada kabel ini dapat melesat hingga 100 Mb/detik hingga 1 Gb/detik. Kabel fiber optik single mode memiliki kekurangan dari aspek kecepatan.
Kabel fiber optik single mode banyak dimanfaatkan pada alat elektronik yang beroperasi pada panjang gelombang 1.310 hingga 1.550 nm, seperti jaringan Local Area Network (LAN), layanan TV kabel, hingga telepon rumah.
Kabel fiber optik multimode memiliki keunggulan unggul dari segi kecepatan transmisi bandwidth yang dihantarkan. Memiliki diameter inti 50-62,5 mikrometer, kabel ini mampu membawa beberapa cahaya secara bersamaan pada panjang gelombang 850 nm.