Tak hanya di Indonesia, pengguna di sejumlah negara pun mengalami hal serupa. Layanan WhatsApp mengalami masalah kurang lebih selama 4 jam pada hari itu.
Pihak WhatsApp sendiri sudah mengakui adanya masalah dalam layanan milik mereka ini. CEO WhatsApp, Jan Koum, sendiri yang maju memberikan penjelasan.
"Ini telah menjadi masalah terpanjang dan terbesar dalam beberapa tahun belakang dan memengaruhi semua pengguna kami," tulis Koum dalam e-mail ke situs teknologi The Verge.
Menurut Koum, yang menjadi penyebab matinya layanan mereka adalah karena router jaringan yang mengalami kerusakan. Masalah tersebut membuat pengguna tidak bisa mengakses server-server milik WhatsApp.
Saat ini, WhatsApp memiliki 600 server untuk melayani pengiriman hingga 50 miliar pesan per hari yang dikirim dan diterima oleh 450 juta penggunanya.
Penjelasan detail dari masalah tersebut tidak diungkap oleh Kuom. Namun, ia berjanji akan mengambil langkah pencegahan agar masalah yang sama tidak terulang kembali.
Matinya layanan WhatsApp disebutkan tidak ada hubungannya dengan pemberitaan besar-besaran atas pembelian perusahaan oleh Facebook.
Seperti diketahui, perusahaan aplikasi WhatsApp telah dibeli oleh Facebook senilai 19 miliar dollar AS (sekitar Rp 223 triliun). Akuisisi dengan nilai yang fantastis ini diumumkan pada Kamis (20/2/2014).