Smartfren Kucurkan Dana untuk "Pengoprek Android" Cyanogen

Selain Smartfren yang getol merilis smartphone Android di Indonesia, tercatat sejumlah perusahaan besar lain yang ikut serta dalam pendanaan tersebut.

Pendanaan tersebut dikelola oleh Premji Invest dan melibatkan Twitter Ventures, Qualcomm Incorporated, Telefónica Ventures, Smartfren Telecom, Index Ventures, Access Industries, Rupert Murdoch, Vivi Nevo serta sejumlah perusahaan lain yang belum diumumkan.

Dari pendanaan tersebut terkumpul dana sebesar 80 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 1,036 triliun yang akan digunakan Cyanogen untuk "mengoprek" Android.

"Kami berkomitmen untuk menciptakan platform komputasi terbuka yang bisa menjadi penggerak seluruh ekosistem mobile, dari pengembang aplikasi hingga produsen piranti keras. Dan yang lebih penting lagi, untuk pengguna gadget di seluruh dunia," tulis Chief Executive Officer Cyanogen Kirt McMaster seperti dikutip KompasTekno dari keterangan resminya, Selasa (24/3/2015).

"Kami sangat senang karena memperoleh dukungan dari beragam investor penting yang mendorong kami membangun Android yang benar-benar terbuka," imbuhnya.

Hingga saat ini Cyanogen telah memperoleh total pendanaan 110 juta dollar AS. Perusahaan ini terkenal dengan sistem operasi Cyanogen OS buatannya serta proyek open source CyanogenMod.

Cyanogen juga dikenal memiliki cita-cita membuat perangkat Android yang lebih terbuka, tidak lagi bergantung pada Google.

Saat ini, custom ROM Android buatan Cyanogen diklaim telah digunakan oleh lebih dari 50 juta pengguna mobile di seluruh dunia, sebagian besar mengganti sistem operasi awal smartphone-nya dengan Cyanogen. OnePlus One adalah salah satu smartphone Android yang menggunakan custom ROM tersebut.