Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kebiasaan yang Sebaiknya Dihindari di Facebook

Kompas.com - 13/05/2016, 20:27 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

KOMPAS.com - Facebook sejatinya merupakan sebuah layanan jejaring sosial. Itu artinya, Anda bebas membagikan cerita, foto-foto liburan, atau sekadar berbagi cerita apa pun di layanan tersebut.

Akan tetapi, karena "dihuni" juga oleh banyak pengguna lain, tentunya Anda tidak bisa terlalu bebas mengekspresikan diri di Facebook.

Orang-orang yang menghuni daftar teman di akun Facebook tentu punya pemikiran masing-masing, cara membaca dan menikmati yang berbeda. Mereka bisa saja tersinggung atau terganggu pada status yang tak wajar.

Agar status atau kabar yang Anda unggah tak menjelma jadi gangguan, simak beberapa hal yang dirangkum KompasTekno dari Digital Trends, Jumat (13/5/2016), di bawah ini.

1. Pamer kemesraan yang berlebih

Jatuh cinta memang indah. Sesekali menunjukkan kecintaan itu pada pasangan tentu baik, jika hal itu dilakukan di tempat dan pada kadar yang tepat.

Anda tentu pernah menemukan seorang kawan Facebook yang mengunggah foto mesra pada pukul 9.00 malam, lalu menunggah foto mesra lain pada pukul 9.00 pagi, dan begitu seterusnya selama beberapa jam dalam satu hari.

Karena frekuensi yang terlalu sering, tentu hal itu bakal cukup mengganggu. Oleh karena itu, ada baiknya mengurangi frekuensi posting semacam ini.

Apabila ingin terus melakukan hal tersebut, saran terbaiknya adalah dengan hanya berbagi posting semacam ini dengan sang kekasih saja.

Baca:Stop 4 Kebiasaan Nge-charge Smartphone seperti Ini

2. Broadcast undangan game

Bermain game dengan konsep sosial memang menyenangkan. Contohnya Candy Crush yang mempersilakan pemain mengirimkan permintaan tolong pada temannya.

Sesekali, terutama saat sama-sama sedang memainkan game itu, undangan permintaan tolong akan terasa menyenangkan. Toh, kita juga bisa mengirimkan balik dan melanjutkan permainan.

Kenyataannya tak semua orang bermain Candy Crush atau permainan sosial lainnya. Ada juga orang yang hanya ingin menikmati Facebook tanpa gangguan game dan permintaan seperti itu justru mengganggu mereka.

Sebaiknya sortir pengiriman permintaan ajakan bermain game. Cukup kirimkan pada orang yang sama-sama memainkannya dan berhenti mengirim secara acak.

Bagi Anda yang ingin menolak ajakan bermain game secara otomatis,

3. Jadi alat kampanye yang terlalu sering

Pernahkan Anda membuka Facebook dan menemukan linimasa Anda penuh dengan status, foto, atau tautan tulisan yang mencaci atau memuji calon pemimpin serta partai politik tertentu?

Keadaan ini biasanya muncul menjelang pemilihan umum. Teman-teman Facebook yang tadinya diam, mendadak jadi cerewet dan memenuhi linimasa Anda dengan caci dan puji itu.

Kondisi yang seperti ini tidak menyenangkan. Sebab Facebook yang tadinya dipakai untuk sarana komunikasi dan hiburan, malah berubah jadi alat kampanye.

Bila memang mendukung sikap politik tertentu, sebaiknya lakukan dengan wajar di dunia nyata. Tak perlu mengunggah dukungan atau cacian secara beruntun di Facebook. Tak perlu mengubah akun Anda jadi mesin kampanye.

Baca: 5 Aplikasi Rakus Kuota Internet

4. Terlalu banyak unggah foto anak

Berbagai tingkah bayi memang lucu dan menggemaskan. Tapi jangan sampai Anda mengunggah terlalu banyak foto anak Anda, segemas apa pun itu.

Jangan menganggap ini sebagai larangan untuk mengunggah foto anak Anda. Cukup takar saja kadarnya. Anda tak perlu memotret setiap detik kegiatan sang bayi dan mengunggahnya ke dalam album online.

Tak semua orang bisa menikmati album foto tersebut, dan sudah tentu ada yang bosan ketika melihatnya muncul setiap hari.

Sebagai variasi, cobalah dokumentasikan bagaimana perubahan Anda dari seorang mahasiswa atau mahasiswi menjadi ayah atau ibu bagi anak-anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Huawei MateBook X Pro 2024 Meluncur, Laptop yang Ramping dan Tangguh

Huawei MateBook X Pro 2024 Meluncur, Laptop yang Ramping dan Tangguh

Gadget
Arloji Pintar Huawei Watch Fit 3 Meluncur di Asia, Harga Rp 2 Jutaan

Arloji Pintar Huawei Watch Fit 3 Meluncur di Asia, Harga Rp 2 Jutaan

Gadget
4 Cara Membuat Link WhatsApp dengan Mudah buat Chat Langsung Tanpa Simpan Nomor

4 Cara Membuat Link WhatsApp dengan Mudah buat Chat Langsung Tanpa Simpan Nomor

e-Business
WD Perkenalkan SSD Eksternal SanDisk Desk Drive 8 TB

WD Perkenalkan SSD Eksternal SanDisk Desk Drive 8 TB

Hardware
Mengulik Kemampuan Fredrinn, Hero 'Tank' Mobile Legends yang Sering Dipasang Jadi 'Jungler'

Mengulik Kemampuan Fredrinn, Hero "Tank" Mobile Legends yang Sering Dipasang Jadi "Jungler"

Game
HP iQoo Z9 5G dan Z9x Rilis di Indonesia 21 Mei, Intip Spesifikasinya

HP iQoo Z9 5G dan Z9x Rilis di Indonesia 21 Mei, Intip Spesifikasinya

Gadget
HMD Siapkan 'HMD Arrow', HP Buatan Sendiri untuk Pasar India

HMD Siapkan "HMD Arrow", HP Buatan Sendiri untuk Pasar India

Gadget
Cara Kirim E-mail Gmail ke Banyak Alamat Sekaligus

Cara Kirim E-mail Gmail ke Banyak Alamat Sekaligus

Software
Microsoft Tutup 4 Studio Game, Termasuk Pembuat Game Populer 'Redfall'

Microsoft Tutup 4 Studio Game, Termasuk Pembuat Game Populer "Redfall"

e-Business
5 Konsol Game yang Tidak Laku di Pasar, Dua di Antaranya dari Nintendo

5 Konsol Game yang Tidak Laku di Pasar, Dua di Antaranya dari Nintendo

Game
Orang Terkaya Dunia Elon Musk Tak Hanya Jadi Bos Tesla dan SpaceX, Ini Bisnis Lainnya

Orang Terkaya Dunia Elon Musk Tak Hanya Jadi Bos Tesla dan SpaceX, Ini Bisnis Lainnya

e-Business
Wawancara Eksklusif Kompas.com dengan CEO Microsoft Satya Nadella, Ungkap Manfaat AI di Indonesia

Wawancara Eksklusif Kompas.com dengan CEO Microsoft Satya Nadella, Ungkap Manfaat AI di Indonesia

e-Business
Iklan iPad Pro Diprotes Warganet, Apple Minta Maaf

Iklan iPad Pro Diprotes Warganet, Apple Minta Maaf

Internet
Fitur Mirip Circle to Search Android Hadir di iPhone 15

Fitur Mirip Circle to Search Android Hadir di iPhone 15

Software
Sejarah DJI, Penguasa Pasar 'Drone' yang Berawal dari Kamar Kos

Sejarah DJI, Penguasa Pasar "Drone" yang Berawal dari Kamar Kos

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com