BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan AQUA Japan

Sebab Bumi Tidaklah Datar...

Kompas.com - 22/01/2018, 09:09 WIB
Aningtias Jatmika

Penulis

KOMPAS.com - Perdebatan mengenai bentuk Bumi telah lama terjadi. Sebagian menganggap bahwa Bumi berbentuk bulat, sedangkan lainnya meyakini bahwa Bumi hanyalah sebuah bidang datar atau cakram.

Para ahli konspirasi yang meyakini bahwa Bumi adalah sebuah bidang datar sering disebut Kaum Bumi Datar (Flat Earth). Pada November lalu, ratusan ahli teori konspirasi ini bahkan menggelar konferensi internasional pertamanya di North Carolina, Amerika Serikat.

Daily Mail, Jumat (17/11/2017), mewartakan, konferensi ini digelar dengan tujuan semakin menegaskan bahwa Bumi berbentuk cakram, bukan bulat. Dalam sebuah peta Bumi datar yang ditampilkan di sana, lingkaran Arktik tergambar pada posisi tengah, sedangkan Antartika mengelilingi pusatnya dengan dinding es setebal 45 meter.

Peta Bumi jika digambarkan sebagai obyek yang datar serupa piringan.Wikipedia Peta Bumi jika digambarkan sebagai obyek yang datar serupa piringan.

Teori ini jelas dibantah oleh komunitas ilmuwan internasional. Sejak dulu, bahkan pada awal tahun 500 SM, filsuf Yunani kuno Phytagoras telah mengemukakan konsep bahwa Bumi berbentuk bola. Meski begitu, teori ini belum disertai bukti fisik.

Barulah pada tahun 330 SM, Aristoteles memaparkan beberapa bukti yang menguatkan konsep pendahulunya. Bukti tersebut bahkan bisa dilihat sendiri oleh orang awam.

Hal ini semakin terbukti saat para astronom berhasil mengambil foto Bumi dari luar angkasa.

Mengutip Newsweek pada Senin (27/11/2017), pada 23 Agustus 1966, Orbiter Lunar mengambil foto pertama Bumi dari Bulan. National Geographic menyebutkan bahwa foto tersebut diambil dari jarak 380.000 kilometer. Fotonya tak utuh karena setengah bagian lainnya tengah dalam kondisi malam.

Dua tahun kemudian, astronot Apollo 8 mengabadikan foto berwarna pertama Bumi dari Bulan yang disebut "Earthrise".

Tak hanya itu, pada 7 Desember 1972, diperolehlah foto pertama Bumi secara utuh yang dijuluki "Blue Marble" (Kelereng Biru).

Baik bukti sederhana maupun bukti foto dari luar angkasa ini disangkal oleh para ahli konspirasi. Mereka menganggap bahwa citra satelit dan bukti ilmiah yang ada selama ini hanyalah "konspirasi Bumi bulat" yang dibuat oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) serta negara-negara lainnya.

Bentuk Bumi dan visual manusia

Memang, meski Bumi bulat, lengkungannya tidak akan serta-merta tertangkap pandangan mata. Bila kita berdiri pada ketinggian dan memandang jauh ke depan, lengkungan permukaan Bumi tidak akan terlihat lagi pada jarak 5 kilometer. Hal ini terjadi karena jarak pandang manusia terbatas.

Live Science, Senin (7/5/2012), menulis, kemampuan pandang manusia bergantung pada seberapa banyak partikel cahaya (foton) yang dipancarkan sebuah benda.

Ilustrasi menonton televisi layar lengkung (curved TV) Ilustrasi menonton televisi layar lengkung (curved TV)

Materi terjauh yang dapat ditangkap mata manusia adalah galaksi Andromeda, yang terletak 2,6 juta tahun cahaya dari Bumi. Galaksi yang terdiri atas triliunan bintang itu memancarkan cahaya dengan foton yang besar sehingga dapat mencapai Bumi dan terlihat oleh manusia.

Di sisi lain, bentuk Bumi rupanya serupa dengan daya pandang manusia. Pandangan atau visual manusia juga tidaklah datar atau tegak lurus. Manusia memiliki jarak pandang visual hingga 180 derajat.

Itulah sebabnya kita tetap bisa melihat sisi kiri dan kanan meski sedang menatap lurus ke depan. Dengan jangkauan pandangan sebesar 20 derajat pada tiap sisinya, bentuk lengkung Bumi pada jarak tertentu akan terlihat.

Jarak pandang visual ini kemudian diadopsi oleh AQUA Japan dengan menghadirkan TV LED 4K Curved. Layar lengkungnya membuat bidang pandang menjadi lebih luas sehingga tepi gambar tetap terlihat, seperti halnya pandangan di dunia nyata.

 

Ilustrasi televisi layar lengkung (curved)AQUA Japan Ilustrasi televisi layar lengkung (curved)

Teknologi Jepang yang diusungnya memahami kebutuhan pengguna (#KnowYouBetter) untuk merasakan sensasi menonton televisi dengan bidang pandang yang luas, ketajaman pada tepi gambar, dan kekontrasan yang lebih kaya.

Kelengkungan TV LED 4K Curved ini pada akhirnya membuat penonton seakan tenggelam dalam visual yang ditampilkan. Terlebih jika menonton tayangan dokumenter tentang penjelajahan luar angkasa yang menyuguhkan tampilan bentuk Bumi dari atas sana, misalnya.

Lewat tontonan semacam ini, Anda akan mendapatkan jawaban yang lebih komprehensif mengenai bentuk Bumi, apakah bulat atau serupa dengan penggambaran para ahli konspirasi Bumi datar.

Terlebih lagi, bentuk lengkungnya akan membuat Anda tidak sekadar menonton televisi, tetapi juga seakan mendapat pengalaman nyata melihat angkasa luar dengan pandangan visual mata seutuhnya.

Untuk informasi lebih lengkap, Anda bisa klik tautan berikut.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com