KOMPAS.com - Seekor tikus ditemukan mati di dalam mesin ATM di Assam, India. Tikus tersebut sempat memakan dan menghancurkan duit pecahan Rupee di dalam ATM, yang totalnya setara Rp 248 juta.
Adapun total duit yang tersimpan di dalam ATM tersebut Rp 601 juta. Artinya, masih ada sisa duit Rp 352 juta yang utuh di dalam mesin ATM tersebut.
Menurut pewakilan State Bank of India (SBI), Chandan Sharma, ATM yang digerogoti tikus tersebut sudah beberapa hari tak bisa dipakai alias out-of-service. Pihaknya pun kaget ketika pertama kali menemukan tikus mati.
“Ketika teknisi kami hendak memperbaiki mesin ATM itu, ia kaget melihat sejumlah duit terkoyak dan tikus tak sadarkan diri,” ia bercerita, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Senin (25/6/2018), dari Gizmodo.
Baca juga: Pria Terperangkap Dalam ATM, Minta Tolong Lewat Setruk
Anehnya, kronologi tikus tersebut masuk ke mesin ATM tak tertangkap CCTV. Pihak SBI masih belum bisa menemukan celah yang dimanfaatkan tikus itu untuk menerobos masuk ke ATM.
“Kami akan mulai menyelidiki insiden langka ini dan mengambil tindakan untuk mencegah hal serupa terjadi kembali,” ia menuturkan.
Really Size doesn’t matter!! What a rat this is! Rat-bitten bank notes worth Rs 12 lakh 38 thousand. Torn notes and dead rat found inside ATM in Tinsukia Assam. Rat found dead before little one could bite remaining Rs 17 lakh 10 thousand. pic.twitter.com/3Omns7gAZH
— Nandan Pratim Sharma Bordoloi ???????? (@NANDANPRATIM) June 18, 2018
Sempat ada kecurigaan bahwa tikus itu sengaja dimasukkan ke mesin ATM oleh oknum tak bertanggung jawab yang memiliki kepentingan khusus. Namun, asumsi ini untuk sementara ditangguhkan pihak kepolisian.
“Kami tak menemukan adanya keterlibatan pegawai bank atau pihak luar dalam kasus ini,” kata perwakilan polisi setempat.
Ini bukan kali pertama tikus menarik perhatian publik. Sebelumnya, pada 2015, ditemukan video yang memperlihatkan tikus menyeret seluruh potongan pizza untuk melintasi kereta bawah tanah di New York, Amerika Serikat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.