Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omicron Mengganas di AS, Pameran Game Terbesar Dunia Batal Lagi

Kompas.com - 07/01/2022, 20:02 WIB
Bill Clinten,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 kembali berdampak pada berbagai ajang (event) teknologi besar kelas internasional.

Yang terbaru, salah satu gelaran pameran game terbesar di dunia, yaitu Electronic Entertainment Expo (E3) yang biasa digelar di Los Angeles, AS, kembali batal digelar secara offline (fisik/tatap muka) untuk tahun 2022 ini.

Menurut pihak penyelenggara E3, yaitu Entertainment Software Association (ESA), hal ini dilakukan demi menjaga kesehatan dan keselamatan para peserta pameran dan pengunjung, mengingat varian Covid-19 Omicron yang saat ini tersebar di Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Ini Daftar Aplikasi dan Game iOS Terbaik 2021

AS sendiri melaporkan hampir satu juta kasus Covid-19 dalam sehari pada Senin (3/1/2022). Itu merupakan rekor puncak kasus harian di “Negeri Paman Sam” atau bahkan kasus Covid-19 harian tertinggi yang pernah tercatat di seluruh dunia.

Dengan begitu, ini merupakan tahun ketiga ajang E3 tidak digelar secara fisik. Terakhir kali ajang ini digelar secara offline adalah pada E3 2019 lalu.

Pada tahun 2020, gelaran E3 benar-benar dibatalkan, alias tidak ada event sama sekali, baik online maupun offline. Kemudian pada 2021, ESA menghadirkan alternatif dengan menggelarnya via kanal digital.

Lantas, apakah gelaran E3 2022 juga bakal digelar secara virtual/online?

Terkait hal tersebut, pihak ESA belum bisa memastikannya. Mereka hanya mengatakan bahwa pihaknya bakal memberikan informasi terkini soal E3 2022 dalam beberapa waktu ke depan.

Disebut sudah tak relevan

Ilustrasi gelaran E3.PC Gamer Ilustrasi gelaran E3.

Terlepas dari pandemi Covid-19, ajang E3 sendiri, secara umum, telah dilanda kesulitan selama beberapa tahun belakangan, bahkan sebelum pandemi mulai menerjang pada 2020 lalu.

Sebab, banyak yang mengatakan bahwa pameran game tersebut sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan industri game saat ini.

Sejak awal digelar pada 1995 silam, E3 biasanya digunakan sebagai momen bagi para perusahaan dan pelaku di industri game untuk mengumumkan teknologi atau produk terbaru mereka yang bakal dirilis dalam waktu dekat.

Baca juga: Nyaris Batal, Pameran Teknologi Computex 2021 Digelar Online

Namun seiring berjalannya waktu dan berkembangnya industri game, pengumuman-pengumuman tersebut tampaknya kini bisa dilakukan secara mandiri oleh para perusahaan game.

Hal ini kemudian dipermudah dengan adanya pandemi Covid-19, di mana para perusahaan game bisa saja membuat acara pengumuman game untuk platform dan ekosistem mereka secara online, tanpa harus repot-repot menggelarnya secara offline.

Selain itu, biaya untuk menggelar acara mandiri ini juga kemungkinan bakal lebih murah dibanding mengikuti pameran game skala internasional macam E3, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari MobileSyrup.com, Jumat (7/1/2022).

Nah, hal-hal ini yang mungkin memotivasi Sony untuk mundur dari gelaran E3 2019, dan membuat acaranya sendiri, salah satunya adalah gelaran "State of Play" yang mengumumkan beberapa game terbaru yang bakal dirilis di konsol PlayStation.

Baca juga: Sony Diam-diam Rilis PS5 Versi Ringan

Lalu, ada juga "Nintendo Direct" yang merupakan acara pengumuman game yang digelar perusahaan game asal Jepang, Nintendo untuk mengumumkan sejumlah game terbaru untuk konsol Nintendo.

Lantas, apakah pameran game E3 yang sudah berlangsung tiap tahun selama beberapa dekade ini akan terus dilanjutkan dalam beberapa tahun ke depan? Kita nantikan saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Atur Margin dan Ukuran Kertas di Google Docs

Cara Atur Margin dan Ukuran Kertas di Google Docs

Software
Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

e-Business
Jadwal Maintenance 'Honkai Star Rail' Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Game
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Gadget
Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Gadget
Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Software
Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Gadget
Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com