Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Karyawan Sebut Aplikasi Facebook Bisa "Sengaja" Kuras Baterai Perangkat

Kompas.com - 31/01/2023, 09:12 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber NYPost

KOMPAS.com - Mantan karyawan Meta buka bukaan soal aplikasi Facebook dan Messenger yang konon memiliki fitur rahasia agar perusahaan bisa dengan "sengaja" membuat boros baterai perangkat.

Mantan karyawan Meta bernama George Hayward itu memberikan pengakuannya di sebuah kasus di Pengadilan Federal Manhattan, Amerika Serikat (AS).

Hayward menyebut bahwa aplikasi Facebook dan Messenger memiliki sebuah "fitur" khusus agar perusahaan bisa melakukan "negative testing".

Dengan "negative testing" Facebook dapat secara diam-diam menguji fitur lain dalam aplikasi pengguna. Fitur ini juga digunakan untuk menjajal seberapa cepat aplikasi mereka berjalan.

Baca juga: 2 Tahun Diblokir, Akun Instagram dan Facebook Donald Trump Akan Dipulihkan

Selain itu, menurut Hayward, "negative testing" ini juga bisa dilakukan untuk mengetahui bagaimana sebuah gambar dimuat di aplikasi Facebook atau Messenger. 

Nah, proses negative testing inilah yang menurut Hayward bisa menguras baterai perangkat yang dipasangi aplikasi Facebook atau Messenger.

"Saya sempat bilang kepada manajer saya bahwa fitur seperti ini bisa berdampak buruk bagi seseorang. Namun dia malah bilang fitur itu bakal menghadirkan lebih banyak manfaat daripada mudarat," ujar Hayward, dikutip KompasTekno dari NYPost, Selasa (31/1/2023).

Menolak melakukan pengujian negative testing

ilustrasi Facebook9to5Mac.com ilustrasi Facebook
Hayward diketahui merupakan karyawan Meta sejak Oktober 2019 lalu. Namun, pada November 2022 kemarin, ia mengaku dipecat karena menolak berpartisipasi dalam pengembangan fitur negative testing tadi. 

"Pada saat saya bekerja di Meta, saya menolak berpartisipasi dalam pengujian ini karena akan merugikan orang. Namun, penolakan ini ternyata tidak berakhir baik, terutama apabila kita berpendapat bahwa hal tersebut merupakan kegiatan ilegal," jelas Hayward. 

Adapun isi atau hal teknis dalam pengujian internal yang ditolak tersebut, menurut Hayward, dirangkum dalam sebuah dokumen yang bernama "How to run thoughtful negative tests". Menurut Hayward, isi dokumen ini cukup "mengerikan". 

Baca juga: Facebook Didenda Rp 6,4 Triliun akibat Ketentuan dan Layanan yang Tidak Jelas

Terkait negative testing, Hayward, yang juga merupakan seorang ilmuwan data, mengaku tidak tahu berapa banyak orang yang telah merasakan dampak negatif dari fitur tersebut.

Namun, ia percaya bahwa banyak orang awam tidak tahu bahwa Meta secara sengaja menanamkan fitur negative testing ini di dalam aplikasi Facebook dan Messenger. 

Belum diketahui apakah pengakuan yang diungkap Hayward ini akurat atau tidak.

Pasalnya, kasus yang melibatkan Meta ini masih dalam proses pengadilan, dan bahkan kabarnya sudah ditarik karena Hayward konon perlu menjalani proses arbitrase (proses penyelesaian hukum lewat pihak ketiga).

Adapun pembuat aplikasi Facebook dan Messenger sendiri, yaitu Meta, belum menanggapi tuduhan atau informasi yang disampaikan oleh Hayward tadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

e-Business
Jadwal Maintenance 'Honkai Star Rail' Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Game
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Gadget
Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Gadget
Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Software
Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Gadget
Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Internet
Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com