Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nintendo Switch Bantu FBI Temukan Korban Penculikan

Kompas.com - Diperbarui 20/07/2023, 10:14 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber GizChina

KOMPAS.com - Biro Investigasi Federal AS (Federal Bureau of Investigation/FBI) membongkar kasus penculikan anak di negara bagian Virginia yang terjadi pada 3 Agustus 2022 lalu. Anak korban penculikan tersebut ditemukan berkat konsol game handheld Nintendo Switch.

Korban penculikan yang merupakan anak perempuan berusia 15 tahun ini, diketahui membawa Nintendo Switch miliknya saat diculik.

Ia membawa konsol tersebut atas izin pelaku. Kemungkinan pelaku mengizinkan korban membawa Nintendo Switch agar korban tidak memberontak dan melawan saat dibawa pergi. Pelaku juga diketahui merupakan teman korban.

Proses ditemukannya korban penculikan ini, berawal ketika sang anak menyalakan Nintendo Switch yang ia bawa.

Konsol game handheld Nintendo Switch sendiri bisa menampilkan status "online". Status tersebut menginformasikan kepada teman bahwa kita sedang menyalakan perangkat gaming tersebut.

Baca juga: Apple Watch Bantu Polisi Temukan Korban Penculikan

Status online inilah yang menjadi awal titik terang pencarian korban.

Pada suatu hari, korban yang diculik menyalakan Nintendo Switch yang ia bawa, lalu mengunduh beberapa game dan menonton YouTube. 

Karena dia menyalakan perangkat gaming tersebut, maka statusnya di Nintendo Switch tentu akan bisa dilihat teman-temannya, entah itu "Online" atau sudah online beberapa jam lalu.

Dari sini, seorang teman korban kabarnya lantas langsung memberikan informasi kepada pihak berwajib, termasuk FBI bahwa korban belakangan sedang memainkan Nintendo Switch miliknya.

FBI minta Nintendo lacak alamat IP

Nintendo Switch OLED.TheVerge Nintendo Switch OLED.
FBI lantas meminta pihak Nintendo untuk melacak keberadaan perangkat tersebut. Keberadaan perangkat ini sendiri bisa dilacak melalui alamat IP (IP address).

Perangkat yang terhubung ke internet akan memiliki alamat IP sebagai identitas mereka di dunia maya, sekaligus mencatat lokasi dari mana mereka mengakses internet.

Setelah IP address Nintendo Switch milik korban terdeteksi, pihak Nintendo langsung memberikan informasi lokasi keberadaan Nintendo Switch milik korban, yaitu di daerah Arizona, AS, kepada FBI.

Menurut dokumen pengadilan, ia diculik dan dibawa ke negara bagian Arizona, AS oleh pelaku pria yang berumur 28 tahun. Adapun jarak rumah perempuan dan pria ini kabarnya mencapai 2.000 mil atau sekitar 3.200 km.

Adapun pelacakan lokasi ini berguna untuk memperkecil area pencarian FBI. Setelah pencarian dilakukan, FBI menemukan sebuah apartemen yang menjadi tempat tinggal penculik, sekaligus tempat keberadaan korban.

Penculik tersebut akhirnya berhasil ditangkap, dan korban yang merupakan anak perempuan tadi berhasil diselamatkan setelah 11 hari hilang dari rumah. Atas kasus ini, pengadilan setempat memutuskan penculik tersebut terkena hukuman 30 tahun penjara.

Baca juga: Daftar Game Nintendo Switch di Nintendo Direct 2023, Ada Mario dan Detective Pikachu

Terlepas dari kasus penculikan ini, berbagai perangkat elektronik yang tersambung ke internet biasanya memang bisa dilacak keberadaannya lewat IP address.

Cara ini biasanya dipakai pihak berwajib untuk melacak keberadaan penjahat atau orang yang diburu, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Gizchina, Rabu (19/7/2023).

Di luar pelacakan via IP address, sejumlah perangkat elektronik macam smartphone juga biasanya dibekali dengan GPS dan fitur yang bisa melacak keberadaan perangkat tersebut. 

Untuk ponsel Android, misalnya, pengguna bisa melacak keberadaan ponsel mereka melalui aplikasi Find My Device. Lalu di ponsel iOS alias iPhone, pengguna bisa memakai fitur Find My untuk melacak iPhone yang hilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com