Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat yang Lintasi Irak-Iran Rawan Kesasar akibat GPS Spoofing

Kompas.com - 10/10/2023, 10:36 WIB
Reska K. Nistanto

Editor

Sumber OpsGroup

KOMPAS.com - Pesawat terbang komersial yang melintasi wilayah Iran-Irak-Turki, rawan menyimpang dari jalur alias nyasar, akibat GPS spoofing, yaitu sinyal radio GPS palsu yang dikirim ke antena penerima, untuk melawan dan mengesampingkan sinyal satelit GPS yang sah.

Temuan ini diungkap oleh OpsGroup, organisasi keanggotaan yang memiliki spesialisasi dalam hal operasi penerbangan internasional.

Menurut mereka, sudah ada 20 laporan kasus insiden terpisah tentang pesawat nyasar dan kehilangan arah ini di perbatasan Iran-Irak ini, hingga akhir September lalu. Sebagian besar laporan terjadi dalam rentang tujuh hari.

Pesawat yang mengalami GPS spoofing terdiri atas berbagai jenis, seperti Boeing (B777, B747, B737), Embraer (190, 600), Gulfstream 650, Challenger 650, Global Express, dan Falcon 8X.

Baca juga: Sistem Satelit Navigasi Pesaing GPS Sudah Sepenuhnya Beroperasi

Lokasi untuk sebagian besar insiden GPS spoofing di pesawat ini juga cukup spesifik, yaitu Airway UM688 di Irak, dekat dengan perbatasan Iran.

Peta insiden GPS spoofing pesawat yang dilaporkan OpsGroup, di sepanjang perbatasan Irak-Iran.OpsGroup Peta insiden GPS spoofing pesawat yang dilaporkan OpsGroup, di sepanjang perbatasan Irak-Iran.

Kasus yang dialami mulai dari pesawat yang terbang menyimpang dari jalur sebenarnya, hingga awak pesawat yang kehilangan arah/navigasi, sehingga harus mengandalkan panduan dari ATC atau alat bantu navigasi darat seperti VOR/DME.

Diduga, ada kelompok kriminal jahat yang sengaja melakukan GPS spoofing ini, mengingat banyaknya kejadian serupa di lokasi yang sama. Namun tuduhan kelompok jahat ini masih membutuhkan pembuktian.

GPS spoofing berbeda dengan GPS jamming. Dalam GPS jamming, gangguan GPS membuat pesawat tidak dapat menerima sinyal GPS yang biasanya didapat, namun masih ada sistem navigasi pesawat dari input lain untuk menentukan posisinya.

Sementara dalam GPS spoofing, sinyal asli ditimpa dengan yang palsu, sehingga semua perangkat yang menerima sinyal GPS error. Sinyal bahkan memberikan lokasi yang melenceng sekitar 60 nm (nautical miles/mil laut), atau sekitar 111 kilometer.

Baca juga: Diserang Ransomware, Garmin Setop Sementara Layanan GPS

Karena komputer navigasi pesawat (Inertia Reference Systems/IRS) membutuhkan data GPS secara kontinyu sepanjang penerbangan, data yang tidak akurat tadi membuat komputer kebingungan menentukan lokasi, sehingga akhirnya tidak berfungsi.

Selain itu, dikutip KompasTekno dari OpsGroup, Selasa (10/10/2023), sistem IRS yang ada saat ini tidak dirancang untuk melawan jenis serangan ini.

"Semua insiden "GPS Spoofing" yang dilaporkan menyebabkan IRS tidak dapat digunakan dan, dalam banyak kasus, semua kemampuan navigasi hilang," tulis OpsGroup.

Di wilayah udara (FIR) Baghdad, pilot pesawat B777 bahkan sampai harus bertanya kepada ATC, "Jam berapa ini dan posisi kami di mana?".

Ilustrasi kokpit pesawat.SHUTTERSTOCK Ilustrasi kokpit pesawat.

Kebanyakan dari kasus ini membuat pilot harus mengandalkan pemandu udara (ATC) di darat untuk mengarahkan pesawat kembali ke jalur yang benar.

Seorang pilot Embraer E190 dengan pengalaman 13 tahun mengatakan, ia telah mencoba semua yang ia tahu untuk mengatasi IRS fail akibat GPS spoofing ini, dan akhirnya menemukan caranya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com