Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Jenis Ransomware yang Harus Diwaspadai dan Tips Perlindungannya

Kompas.com - 15/10/2023, 09:01 WIB
Soffya Ranti

Penulis

KOMPAS.com - Kejahatan siber (cybercrime) masih merajalela menyerang perangkat internet maupun data pengguna. Perlu diketahui kejahatan siber sendiri memiliki berbagai jenis dan ciri-ciri yang berbeda.

Salah satunya jenis Ransomware yang sering terjadi baik menyerang pihak individu, organisasi, maupun instansi pemerintah. Ransomware biasanya didistribusikan lewat e-mail phising, tautan yang diklik, atau USB yang terinfeksi.

Penyerang Ransomware sering kali menggunakan teknik rekayasa sosial, seperti phishing, untuk mendapatkan akses ke lingkungan korban. Ransomware memiliki beberapa jenis yang harus diwaspadai. Apa saja itu? Selengkapnya berikut ini uraiannya.

Baca juga: Peran Kecerdasan Buatan Memerangi Ransomware

Apa itu Ransomware?

Ransoware merupakan jenis malware yang mengenkripsi data korban dan meminta uang tebusan untuk mengembalikan akses ke data tersebut. Jenis kejahatan siber ini biasa didistribuksi lewat e-mail phising, tautan yang diklik, atau USB yang terinfeksi.

Saat Ransomware yang tidak sengaja terinstal, ini mulai mengenkripsi data korban. Data ini termasuk dokumen, foto, video, dan file lainnya. Setelah terenkripsi, Ransomware akan menampilkan pesan untuk meminta tebusan.

Crypto Ransomware atau Encryptors

Jenis Ransomware ini merupakan varian yang paling familiar ditemui. Crypto Ransomware akan mengenkripsi file dan data dalam sistem. Cara mengenkripsi Encryptors biasanya menggunakan algoritma kriptografi yang kuat.

Ini mengubah data ke dalam bentuk yang tidak dapat dibaca atau dimengerti, kecuali dengan kunci enkripsi yang benar. Saat Encryptors mengenkripsi file, file-file ini menjadi tidak bisa dibuka tanpa memiliki kunci yang sesuai.

Selanjutnya penyerang akan meminta tebusan kepada korban agar mendapatkan kunci enkripsi yang diperlukan untuk mendekripsi file yang dikunci.

Lockers

Ransomware Lockers bersifat mengunci sepenuhnya dari sistem, sehingga file dan aplikasi korban tidak dapat diakses. Ransomware jenis ini bisanya didistribusikan via e-mail phising, tautan yang diklik, atau drive USB yang terinfeksi.

Saat Lockers berhasil diinstal, ini akan mengambil alih layar komputer korban dan menampilkan pesan permintaan uang tebusan.

Doxware atau Leakware

Jenis malware ini berfokus pada pencurian dan pengungkapan pribadi atau rahasia korban. Istilah "dox" berasal dari "document" yang awalnya digunakan dalam komunitas online untuk mengacu pada membagikan informasi pribadi tentang seseorang secara tidak sah atau tanpa izin.

Doxware akan mencuri data sensitif, seperti informasi pribadi, kata sandi, atau file-file rahasia dari perangkat korban. Kemudian, penyerang akan mengancam untuk membocorkan atau mempublikasikan informasi tersebut secara online kecuali jika korban membayar tebusan.

Sedangkan Leakware adalah istilah lain yang sering digunakan untuk menggambarkan jenis ancaman yang sama. Leakware juga mencurahkan fokus pada ancaman untuk membocorkan atau "mengunggah" informasi sensitif ke internet, terutama jika tebusan tidak dibayar.

Scareware

Jenis Scareware merupakan malware yang dirancang untuk menakut-nakuti atau membuat panik pengguna komputer dengan menampilkan pesan palsu. Biasanya pengguna akan dihadapkan dengan informasi menakutkan tentang keamanan komputer.

Tujuan Scareware adalah mendorong pengguna membayar uang atau mengunduh program palsu. Beberapa jenis Scareware biasanya membanjiri layar dengan peringatan pop-up tanpa benar-benar merusak file.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com