Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengamat Sebut Frekuensi 2,3 Ghz Layak untuk 5G di Indonesia

Pemerintah sejatinya mempersiapkan pita frekuensi middle band 2,6 Ghz - 3,5 Ghz sebagai tempat ideal untuk menggelar 5G.

Namun, pengamat telekomunikasi Ian Yoseph, mengatkan pita frekuensi 2,3 Ghz dianggap masih layak untuk menggelar jaringan generasi kelima tersebut.

"Bandwidth frekuensi tersebut sudah sesuai untuk 5G," katanya melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Kamis (26/11/2020).

Frekuensi 3,5 Ghz memiliki lebar pita 200 Mhz, sementara 2,6 Ghz dengan lebar pita 180 Mhz. Sedangkan frekuensi 2,3 Ghz sendiri memiliki lebar pita 90 Mhz.

Pernyataan serupa dilontarkan Sekjen Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Muhammad Ridwan Effendi.

Ia mengatakan, penggunaan frekuensi 2,3 Ghz untuk 5G dapat digunakan jika operator sepakat untuk melakukan spectrum sharing.

"Idealnya 90 Mhz dipakai oleh satu operator. Bisa juga dipakai bersama (sharing) kalau semua operator sepakat," jelas Ridwan kepada KompasTekno.

Senada dengan Ian, Ridwan juga mengatakan spektrum yang ideal digunakan bersama adalah 3,6 Ghz atau 2,6 Ghz.

Saat ini, keduanya sudah dipakai untuk koneksi satelit yang digunakan untuk televisi digital dan perbankan, seperti Indovision dan BRI.

Frekuensi 2,3 Ghz saat ini dihuni oleh Telkomsel dengan lebar pita 30 Mhz, Smartfren dengan lebar pita 30 Mhz, dan PT Berca Hardayaperkasa yang tersebar di tujuh zona. Lalu sisanya akan dilelang oleh pemerintah.

"Yang jelas pemenang lelang harus melalukan proses B2B dengan Berca untuk mendapatkan spektrum 30 Mhz contiguous dan cakupan nasional di 2.360-2.390 Mhz," imbuhnya.

Pemerintah sendiri telah menyiapkan tiga layer spektrum, yakni upper band di 26 GHz, (middle band) di frekuensi 2.6 dan 3.5 GHz, dan lower band di 700 MHz dan 800 Mhz.

Prediksi nasib 4G

Pemerintah sendiri telah menyiapkan peta jalan (roadmap) 5G di Indonesia. Kendati demikian, belum bisa dipastikan kapan Indonesia akan bisa mengimplementasikan jaringan 5G secara komersil.

Belum diketahui pula bagaimana nasib jaringan 4G apabila jaringan 5G sudah terimplementasi. Menurut Ridwan, kemungkinan jaringan 4G masih akan tetap ada.

"Mungkin 3G yang akan diganti. Jadi nanti akan ada 2G, 4G, dan 5G," imbuhnya.

Ridwan mejelaskan, jaringan 2G yang berbasis circuit switching masih bisa digunakan untuk melayani panggilan suara dan SMS.

Sedangkan jaringan 3G yang berbasis packet switching (IP), kecepatannya paling lamban dibanding jaringan lain yang berbasis sama.

Tidak menutup kemungkinan apabila pengguna jaringan 2G yang umumnya digunakan oleh pengguna perangkat lawas sudah semakin berkurang, maka jaringan ini juga akan ditutup. Jaringan 4G sendiri masih akan diperlukan sebagai jembatan migrasi ke 5G.

Sementara itu, Ian memperkirakan pemindahan dari jaringan 4G ke jaringan 5G kemungkinan akan dilakukan secara bertahap. Hal ini turut didukung perangkat 5G yang diprediksi akan semakin murah di masa yang akan datang.

https://tekno.kompas.com/read/2020/11/27/09560047/pengamat-sebut-frekuensi-2-3-ghz-layak-untuk-5g-di-indonesia

Terkini Lainnya

Cara Atur Margin dan Ukuran Kertas di Google Docs

Cara Atur Margin dan Ukuran Kertas di Google Docs

Software
Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

e-Business
Jadwal Maintenance 'Honkai Star Rail' Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Game
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Gadget
Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Gadget
Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Software
Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Gadget
Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke