Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tidur Bersebelahan dengan HP Berdampak pada Kesehatan

Menurut sebuah penelitian yang dipublikasi JAMA Netwok yang berjudul “Association Between Portable Screen-Based Media Device Access or Use and Sleep Outcomes”, seseorang yang sering tidur bersebelahan dengan ponselnya bisa berpengaruh pada kualitas tidur dan kesehatan seseorang.

Sebab, bila seseorang tidur bersebelahan dengan ponsel mereka, orang tersebut akan cenderung tidur kurang nyenyak atau hanya akan dapat tidur nyenyak (deep sleep) dalam waktu yang singkat saja.

Nah, apabila hal tersebut secara terus-menerus terjadi, kinerja otak akan mengalami penurunan sehingga dapat menyebabkan seseorang mudah ngantuk di siang hari.

Dalam laporan yang sama, penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa kebiasaan tidur bersebelahan dengan ponsel saat malam hari berdampak pada pengguna dari segala usia. Mulai dari anak remaja hingga lansia.

Kalangan pra-remaja dan remaja zaman sekarang yang lebih aktif di perangkat digital, mendorong mereka untuk terus aktif di media sosial sepanjang malam.

Konsekuensi dari perilaku tersebut akan membuat anak-anak memiliki tidur yang kurang berkualitas. Hal ini dibuktikan dari ratusan remaja yang disurvei mengaku bahwa penggunaan media sosial secara intens di malam hari membuat mereka kesulitan tidur.

Yang mana efek dari kesulitan tidur akan membuat anak mudah lelah di siang hari, serta hal tersebut akan berimbas pada tingkat depresi yang lebih tinggi.

Pola tidur dan gaya hidup seperti itu bisa menyebabkan anak mengalami penurunan prestasi atau akademik di sekolah. Sebab, menurut Healthline, dampak kurang tidur dapat menyebabkan otak sulit mengingat, sulit fokus, penurunan imun tubuh, mood swing, hingga rawan terkena diabetes/tekanan darah tinggi.

Selain anak, menurut jurnal Social Science & Medicine yang berjudul “Bedtime mobile phone use and sleep in adults”, orang dewasa dan lansia yang memiliki waktu tidur yang minim di malam hari juga dapat berdampak pada kesehatan.

Orang dewasa yang berusia sekitar 40 tahunan, misalnya, akan mudah lelah di siang hari daripada biasanya atau dapat tidur dengan durasi yang lebih lama. Sedangkan, untuk kalangan lansia (60-64 tahun), mereka akan memiliki durasi tidur yang lebih sedikit dan akan bangun tidur lebih awal.

Solusi untuk menangani masalah tidur, pengguna mungkin bisa mulai mengaktifkan “Blue Filter” atau fitur cahaya biru pada smartphone saat malam hari.

Dilansir dari Andoid Authority, fitur tersebut dapat membantu pengguna mengontrol siklus tidur, meski tidak bisa dikatakan sepenuhnya efektif.

Atau solusi lainnya, pengguna dapat menyalakan “Sleep Mode”. Fitur tersebut memungkinkan perangkat untuk menonaktifkan segala notifkasi yang masuk, agar pengguna bisa tidur lebih nyenyak tanpa terganggu bunyi notifikasi/panggulan yang masuk.

Mengembalikan pola tidur yang sehat dapat dilakukan setidaknya 30 hari atau satu bulan. Namun, selama 30 hari itu pengguna harus membatasi penggunaan ponsel sebelum tidur.

Memberi kesempatan pada tubuh untuk tidur dengan berkualitas dapat menjaga kesehatan fisik dan mental seseorang. Dengan menahan “godaan” untuk tidak bermain ponsel satu sampai dua jam sebelum tidur, bisa membuat tidur Anda lebih nyenyak dari sebelumnya.

https://tekno.kompas.com/read/2022/10/16/11021137/tidur-bersebelahan-dengan-hp-berdampak-pada-kesehatan

Terkini Lainnya

Epic Games Bagi-bagi 3 Game Gratis, Ada Permainan Multiplayer 'Orcs Must Die! 3'

Epic Games Bagi-bagi 3 Game Gratis, Ada Permainan Multiplayer "Orcs Must Die! 3"

Game
Cara Membuat Kesimpulan Otomatis dengan Mudah buat Skripsi, Jurnal, dll

Cara Membuat Kesimpulan Otomatis dengan Mudah buat Skripsi, Jurnal, dll

e-Business
Akhirnya, Mirrorless Canon Bisa Pakai Lensa Sigma dan Tamron

Akhirnya, Mirrorless Canon Bisa Pakai Lensa Sigma dan Tamron

Gadget
'Honkai Star Rail' Bagi-bagi 1.600 Stellar Jade Gratis, Begini Cara Mendapatkannya

"Honkai Star Rail" Bagi-bagi 1.600 Stellar Jade Gratis, Begini Cara Mendapatkannya

Game
Kenapa WhatsApp Desktop Keluar Sendiri? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kenapa WhatsApp Desktop Keluar Sendiri? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Software
Setelah TikTok, Drone DJI Juga Terancam Dilarang di AS

Setelah TikTok, Drone DJI Juga Terancam Dilarang di AS

e-Business
2 Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Windows 11 dengan Mudah dan Cepat

2 Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Windows 11 dengan Mudah dan Cepat

Software
Komparasi: Spesifikasi Samsung Galaxy A05 Vs Galaxy A05s

Komparasi: Spesifikasi Samsung Galaxy A05 Vs Galaxy A05s

Gadget
Cara Menggunakan Privacy Extension for WhatsApp Web di Mozilla Firefox untuk Blur Chat

Cara Menggunakan Privacy Extension for WhatsApp Web di Mozilla Firefox untuk Blur Chat

Software
Apa Itu Fiber Optik? Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya

Apa Itu Fiber Optik? Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya

Hardware
Kenapa E-mail Hilang dari Kotak Masuk Gmail? Begini Cara Mengeceknya

Kenapa E-mail Hilang dari Kotak Masuk Gmail? Begini Cara Mengeceknya

Software
Akhirnya, Samsung Galaxy AI Sudah Bisa Bahasa Indonesia

Akhirnya, Samsung Galaxy AI Sudah Bisa Bahasa Indonesia

Software
Unik, Ada Mesin Gacha Berhadiah CPU Intel di Jepang

Unik, Ada Mesin Gacha Berhadiah CPU Intel di Jepang

Hardware
Bos Nvidia Serahkan Langsung Chip AI DGX H200 Pertama di Dunia ke CEO OpenAI

Bos Nvidia Serahkan Langsung Chip AI DGX H200 Pertama di Dunia ke CEO OpenAI

e-Business
Siap-siap, Harga SSD dan Hard Disk Bakal Makin Mahal

Siap-siap, Harga SSD dan Hard Disk Bakal Makin Mahal

Hardware
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke