Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Overwatch 2" Jadi Game Terburuk di Steam, Blizzard Angkat Bicara

Setelah diluncurkan di Steam, "Overwatch 2" dibanjiri penilaian negatif dari pengguna, dan menjadi game dengan rating terburuk di platform tersebut.

Ada berbagai kritik yang dilontarkan pengguna, mulai dari model bisnis "Overwatch 2" yang memeras dompet pengguna, pembatalan produksi mode PvE (Player vs Environment) yang ambisius, penutupan "Overwatch" pertama, dan lain sebagainya.

Melihat respons yang negatif ini, Aaron Keller selaku Game Director "Overwatch 2" mulai angkat suara.

"Kami baru saja meluncurkan 'Overwatch 2' pekan lalu. Meskipun mendapatkan ulasan negatif secara bertubi-tubi (review bombing) bukanlah pengalaman yang menyenangkan, kami senang melihat banyak pengguna bermain 'Overwatch 2' untuk pertama kalinya," kata Keller.

"Kami memiliki tujuan untuk membuat 'Overwatch 2' makin mudah diakses banyak orang," imbuhnya dalam blog resmi "Overwatch 2".

Keller kemudian menjelaskan bahwa kritik yang sering dibahas pengguna Steam, berkaitan dengan pembatalan produksi mode cerita PvE yang ambisius.

Mode PvE yang diumumkan pada 2019 ini dikatakan ambisius karena mengadopsi mekanisme permainan Role-Playing Game (RPG).

Pemain bisa meningkatkan level setiap karakter (hero) dan membuka akses kemampuan (skill) baru dalam skill tree yang melimpah. Satu skill tree mencakup sekitar 40 atau 50 kemampuan, sehingga setiap pemain diberi kebebasan untuk bereksperimen.

Mode tersebut akhirnya digantikan dengan mode PvE dengan skala yang lebih kecil, tanpa adanya sistem leveling karakter dan skill tree. Gamers hanya bisa memainkan mode cerita dengan karakter dan skill yang sudah ditentukan.

"Saya mengerti kekecewaan pengguna. Kami tidak dapat menyelesaikan proyek PvE ambisius yang diumumkan pada 2019 itu," ungkap Keller.

Tak selamanya negatif, Keller mengatakan bahwa banyak pemain yang puas dengan kondisi "Overwatch 2" saat ini, baik karena karakter baru bernama Illari, maupun karena tim developer "Overwatch 2" yang terbuka mendengarkan kritik pengguna.

"Kami mendengar bahwa banyak pemain inti kami merasa 'Overwatch 2' berada dalam kondisi yang terbaik dibanding sebelumnya. Banyak pemain yang mengatakan bahwa kami benar-benar mendengar masukan mereka," jelas Keller.

Keller menambahkan, mereka tidak bisa memutar waktu, sehingga strategi tim "Overwatch" selanjutnya adalah untuk bergerak maju, lalu meningkatkan kualitas dan menambahkan konten di "Overwatch 2".

Konten tersebut mencakup implementasi peta (map), karakter, mode, misi, cerita, event, kosmetik, dan fitur baru, sebagaimana dikutip KompasTekno dari blog resmi "Overwatch 2", Selasa (22/8/2023).

"Ini adalah masa depan 'Overwatch'. Masa di mana kami akan terus berkreasi dan berinovasi terkait aspek-aspek yang membuat game ini hebat, bagi pemain yang menikmatinya saat ini," pungkasnya.

Diwartakan sebelumnya, "Overwatch 2" menjadi game dengan rating terburuk di Steam. Melihat situs data Steam250, "Overwatch 2" menempati posisi pertama sebagai game terburuk di Steam, dengan skor agregat 0,95 dari pengguna.

Adapun skor ini diperoleh dari algoritma Steam250 yang menghitung total ulasan game tersebut secara keseluruhan, dan total ulasan yang bernada positif.

Kemudian untuk ulasan, "Overwatch 2" telah diulas sebanyak 155.393 kali di Steam. Dari ratusan ribu ulasan tersebut, hanya 9 persen di antaranya bernada positif.

Artinya, terdapat sekitar 13.985 ulasan yang memberi nilai positif untuk game ini, sedangkan sisanya memberi penilaian yang buruk.

Salah satu pengguna Steam dengan handle BraySC menjelaskan bahwa "Overwatch 2" memiliki model bisnis yang buruk, karena gamers harus mengeluarkan banyak uang untuk membeli berbagai item dalam game, seperti skin karakter.

Di sisi lain, pengguna bernama Ornge mengkritik keputusan Blizzard Entertainment, untuk membatalkan produksi mode PvE yang ambisius, padahal mode tersebut menjadi alasan mengapa "Overwatch 2" dibuat.

Terdapat pula ulasan negatif yang sebenarnya tidak berhubungan dengan "Overwatch 2", misalnya soal akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft, dan masalah pelecehan seksual di perusahaan tersebut.

https://tekno.kompas.com/read/2023/08/22/17000027/-overwatch-2-jadi-game-terburuk-di-steam-blizzard-angkat-bicara

Terkini Lainnya

Huawei Rilis TWS FreeClip Varian Beige, Harga Rp 3 Jutaan

Huawei Rilis TWS FreeClip Varian Beige, Harga Rp 3 Jutaan

Gadget
Waspada Aplikasi WhatsApp dan Instagram Palsu, Bisa Curi Data Pribadi

Waspada Aplikasi WhatsApp dan Instagram Palsu, Bisa Curi Data Pribadi

Software
Huawei MateBook X Pro 2024 Meluncur, Laptop yang Ramping dan Tangguh

Huawei MateBook X Pro 2024 Meluncur, Laptop yang Ramping dan Tangguh

Gadget
Arloji Pintar Huawei Watch Fit 3 Meluncur di Asia, Harga Rp 2 Jutaan

Arloji Pintar Huawei Watch Fit 3 Meluncur di Asia, Harga Rp 2 Jutaan

Gadget
4 Cara Membuat Link WhatsApp dengan Mudah buat Chat Langsung Tanpa Simpan Nomor

4 Cara Membuat Link WhatsApp dengan Mudah buat Chat Langsung Tanpa Simpan Nomor

e-Business
WD Perkenalkan SSD Eksternal SanDisk Desk Drive 8 TB

WD Perkenalkan SSD Eksternal SanDisk Desk Drive 8 TB

Hardware
Mengulik Kemampuan Fredrinn, Hero 'Tank' Mobile Legends yang Sering Dipasang Jadi 'Jungler'

Mengulik Kemampuan Fredrinn, Hero "Tank" Mobile Legends yang Sering Dipasang Jadi "Jungler"

Game
HP iQoo Z9 5G dan Z9x Rilis di Indonesia 21 Mei, Intip Spesifikasinya

HP iQoo Z9 5G dan Z9x Rilis di Indonesia 21 Mei, Intip Spesifikasinya

Gadget
HMD Siapkan 'HMD Arrow', HP Buatan Sendiri untuk Pasar India

HMD Siapkan "HMD Arrow", HP Buatan Sendiri untuk Pasar India

Gadget
Cara Kirim E-mail Gmail ke Banyak Alamat Sekaligus

Cara Kirim E-mail Gmail ke Banyak Alamat Sekaligus

Software
Microsoft Tutup 4 Studio Game, Termasuk Pembuat Game Populer 'Redfall'

Microsoft Tutup 4 Studio Game, Termasuk Pembuat Game Populer "Redfall"

e-Business
5 Konsol Game yang Tidak Laku di Pasar, Dua di Antaranya dari Nintendo

5 Konsol Game yang Tidak Laku di Pasar, Dua di Antaranya dari Nintendo

Game
Orang Terkaya Dunia Elon Musk Tak Hanya Jadi Bos Tesla dan SpaceX, Ini Bisnis Lainnya

Orang Terkaya Dunia Elon Musk Tak Hanya Jadi Bos Tesla dan SpaceX, Ini Bisnis Lainnya

e-Business
Wawancara Eksklusif Kompas.com dengan CEO Microsoft Satya Nadella, Ungkap Manfaat AI di Indonesia

Wawancara Eksklusif Kompas.com dengan CEO Microsoft Satya Nadella, Ungkap Manfaat AI di Indonesia

e-Business
Iklan iPad Pro Diprotes Warganet, Apple Minta Maaf

Iklan iPad Pro Diprotes Warganet, Apple Minta Maaf

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke