Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Headset AR Apple Vision Pro Seharga Rp 55 Juta, 10 Hari Terjual 200.000 Unit

Headset AR perdana Apple ini akhirnya dijual setelah diperkenalkan enam bulan lalu, tepatnya pada 5 Juni 2023 di ajang kumpul-kumpul developer Worldwide Developer Conference (WWDC) 2023.

Sejak 19-28 Januari atau 10 hari masa pre-order, Apple Vision Pro dilaporkan sudah terjual sebanyak 200.000 unit. Data ini dilaporkan outlet media MacRumors dari sumber yang familiar dengan angka penjualan headset AR Apple ini.

Pada Senin (22/1/2024), analis dan pembocor ulung berbagai produk Apple, Ming-chi Kuo melaporkan bahwa Apple telah menjual sekitar 160.000 hingga 180.000 unit Vision Pro selama akhir pekan pertama sejak PO dimulai.

Bila data Kuo akurat, maka penjualan Apple Vision Pro agak melambat sejak saat itu.

Menurut MacRumors, antusiasme warga AS memesan Vision Pro terlihat di hari pembukaan keran pre-order, di mana PO dengan opsi pengiriman ke rumah terjual habis dalam beberapa jam. Setelah itu, Apple membuka PO dengan opsi pengambilan di toko.

Menurut analis, penjualan Vision Pro masih akan berlanjut setelah konsumen mulai berbagi review (ulasan) dan perangkat ini tersedia di toko untuk dibeli langsung mulai 2 Februari 2024.

Headset ini dibanderol dengan harga 3.500 dollar AS (sekitar Rp 55,2 juta), yang membuatnya berada di luar jangkauan kebanyakan konsumen.

Di samping itu, laporan menyebutkan Vision Pro akan lebih sulit diproduksi dibandingkan perangkat Apple lainnya. Sebab, komputer spasial yang ada di Vision Pro, merupakan perangkat generasi pertama yang berisi perangkat keras canggih.

Karena dua faktor tersebut, Apple diperkirakan hanya akan memproduksi sekitar setengah juta headset Vision Pro untuk tahun pertama, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari MacRumors, Rabu (31/1/2024).

 Bila prediksi ini akurat, maka Apple hampir mencapai 50 persen penjualan untuk stok tahun pertamanya lewat masa pre-order ini.

Sampai saat ini, Apple Vision Pro hanya tersedia untuk dipesan di AS. Dalam blog resmi Apple menyebutkan bahwa Vision Pro dirancang bagi pelanggan di AS untuk digunakan di rumah, di kantor, dan saat bepergian.

Namun, Apple berharap dapat memasarkan Apple Vision Pro ke lebih banyak negara pada akhir tahun ini. Meski begitu, Apple belum merinci negara mana saja yang akan disambagi headset AR ini.

Maksud dari manusiawi, pengguna bisa melihat kondisi asli lingkungan dan orang lain yang ada di sekitar mereka ketika mengenakan headset AR ini.

Biasanya, headset AR atau VR pada umumya memiliki bagian depan yang sepenuhnya ditutupi oleh lapisan cangkang perangkat, sehingga mata pengguna tidak akan terlihat.

Menurut Apple, kemampuan kacamata transparan ini dimungkinkan berkat fitur EyeSight. Fitur ini juga bisa menyamarkan efek transparan pada kacamata ketika pengguna sedang menikmati konten VR.

Dengan begitu, pengguna lain tidak akan bisa melihat mata pengguna Apple Vision Pro seperti mode transparan biasa atau default tadi.

Secara software, Apple Vision Pro dibekali dengan tampilan antarmuka (UI) baru yang bernama visionOS. UI ini menawarkan kemampuan menjelajah konten dan bernavigasi antar aplikasi iOS tanpa menggunakan alat pengendali tambahan.

Dengan kata lain, pengguna bisa membuka aplikasi, seperti FaceTime, Safari, dan lain sebagainya, serta menikmati beragam konten hanya dengan pandangan, gestur tangan, gestur kepala, hingga perintah suara.

Untuk mendukung fitur ini, kacamata di Apple Vision Pro dibekali dengan 5 buah sensor optik dan 12 kamera yang diletakkan di berbagai sisi perangkat.

Selain mendukung gestur kepala dan gerakan mata, sensor dan kamera ini, berkat bantuan pabrikan lensa Zeiss, juga bisa menyesuaikan plus atau minus mata pengguna secara otomatis. Dengan begitu, pengguna tak perlu memakai kacamata ketika hendak memakai Apple Vision Pro.

Pada sektor hardware, Apple Vision Pro ditenagai dengan chip yang mentenagai beberapa perangkat Apple sebelumnya, yaitu M2, yang turut dipadukan dengan chip baru bernama R1 untuk memproses input kamera dan sensor.

Di aspek daya, Apple mengeklaim Vision Pro memiliki baterai terpisah dengan daya tahan hingga 2 jam. Namun, pengguna bisa mencolokkan kabel daya untuk memakai headset AR ini sepanjang hari.

Fitur pendukung lainnya yang ada di headset AR ini mencakup Bluetooth yang mendukung beragam aksesori Apple macam Magic Keyboard dan Magic Trackpad, serta fitur konektivitas yang memungkinkan pengguna melihat tampilan layar Mac mereka melalui headset.

Headset AR ini juga dibekali dengan sebuah tali kain bernama Head Band. Sama seperti headset AR atau VR lainnya, tali ini bisa mengaitkan Apple Vision Pro ke bagian belakang kepala.

Untuk komponen lainnya, Apple Vision Pro dilengkapi dengan layar 4K, serta sebuah tombol yang bisa mengubah mode headset dari fungsi AR menjadi VR.

https://tekno.kompas.com/read/2024/01/31/09000097/headset-ar-apple-vision-pro-seharga-rp-55-juta-10-hari-terjual-200000-unit

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke