Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Starlink Turunkan Kecepatan Internet Residensial di Indonesia Jadi 159 Mbps?

Saat pertama kali hadir di Indonesia, Starlink menjadi buah bibir di jagat maya. Sejumlah pengguna yang mengulas Starlink di Indonesia, mengatakan bahwa kecepatan download Starlink tembus hingga 300 Mbps.

Namun, kini ramai dibicarakan bahwa kecepatan Starlink, khususnya paket Residensial Rp 750.000 per bulan, dibatasi menjadi maksimal 159 Mbps. Angka ini sekitar setengah dari kecepatan tertinggi yang didapat konsumen saat Starlink pertama kali masuk Indonesia.

Kabar ini ramai dibicarakan di dunia maya. Sejumlah posting di media sosial Facebook dan forum Reddit,  menampilkan pengumuman di halaman depan situs Starlink Indonesia.

Penelusuran KompasTekno

Pada Rabu (26/6/2024) siang sekitar pukul 11.00 WIB, KompasTekno mengunjungi halaman https://www.starlink.com/id/residential dan tidak menemukan pengumuman mengenai kecepatan internet Starlink tersebut.

Namun, berdasarkan penelusuran melalui halaman arsip web, pengumuman tersebut memang tampil di halaman utama Starlink pada Senin (24/6/2024).

Halaman tersebut menampilkan pengumuman yang menyatakan bahwa kecepatan Starlink di Indonesia yakni hingga 159 Mbps seperti pada gambar di bawah ini.

Pengujian kecepatan Starlink

Sepengalaman KompasTekno menggunakan internet Starlink Residensial, kecepatan internet Starlink yang kami gunakan tidak pernah mencapai 159 Mbps.

Kami menguji coba kecepatan internet Starlink di daerah Parung Panjang Kabupaten Bogor dan Serua Indah, 6T Tangerang Selatan.

Kecepatan download Starlink paling tinggi di Parung Panjang adalah 85 Mbps, sedangkan paling rendah di angka 26,6 Mbps. Dari tujuh kali percobaan, rata-rata kecepatan internet yang diperoleh adalah 59,72 Mbps.

Salah satu pengguna dengan handle @sikil_tugel mengatakan bahwa kecepatan internet di daerahnya dibatasi dari 200 Mbps menjadi 159 Mbps.

"Memang kena limit, sebelumnya di tempat saya dapat 200 Mbps sekitar satu atau dua minggu yang lalu, lalu tadi pagi dapat 159 Mbps," tulis pengguna tersebut di forum Reddit.

Pengguna lainnya dengan handle @expat-in-indo mengatakan bahwa dirinya tidak terkena batasan kecepatan internet.

"Tidak ada batas (kecepatan internet). Saya telah menggunakan bandwidth internet sebesar 2 TB dalam sebulan terakhir, dan tetap mendapatkan kecepatan internet download 200 Mbps dan upload 40 Mbps," katanya.

Respons Starlink

KompasTekno telah menghubungi layanan dukungan pelanggan Starlink di Indonesia melalui layanan Customer Services Starlink di WhatsApp dan e-mail, untuk menanyakan perihal pembatasan kecepatan internet ini.

Namun, sejauh ini KompasTekno belum mendapat jawaban pasti. Jawaban yang kami terima hanya reply otomatis dari Customer Services

"Anda dapat menemukan detail lebih lanjut tentang spesifikasi Starlink dan kecepatan yang diharapkan per paket layanan dapat ditemukan melalui situs berikut ini," jawab CS Starlink, sambil mencantumkan link berikut ini https://www.starlink.com/legal/documents/DOC-1470-99699-90?regionCode=ID

Kebijakan Starlink di Indonesia

Di halaman Kebijakan Penggunaan Wajar (Fair Usage Policy/FUP) Starlink di Indonesia (https://www.starlink.com/legal/documents/DOC-1469-65206-75) tertulis bahwa Starlink bisa mengambil langkah-langkah manajemen jaringan jika pola bandwidth secara konsisten melebihi yang dialokasikan untuk pengguna perumahan pada umumnya.

Langkah-langkah manajemen jaringan yang bisa diambil salah satunya mengurangi kecepatan pelanggan secara sementara, untuk mencegah atau mengurangi kemacetan layanan.

"Aplikasi yang memerlukan banyak bandwidth, seperti video streaming, bermain game, atau mengunduh file berukuran besar kemungkinan besar akan terdampak oleh tindakan tersebut," tertulis di halaman kebijakan tersebut. 

https://tekno.kompas.com/read/2024/06/26/12350087/starlink-turunkan-kecepatan-internet-residensial-di-indonesia-jadi-159-mbps

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke