Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinyal Digital Membawa Basuki Berkiprah di Eropa

Kompas.com - 20/01/2014, 13:45 WIB
Oleh: Antony Lee

Sudah belasan tahun terakhir Basuki (37) berkecimpung di bidang teknologi komunikasi nirkabel. Ia mendesain algoritma pemrosesan sinyal digital telepon pintar generasi keempat untuk perusahaan telekomunikasi di Swedia, salah satu negara yang menjadi ”pusat” teknologi komunikasi nirkabel di Eropa. Basuki tercatat sebagai pemegang belasan paten desain algoritma.

Salah satu contoh paten itu semisal algoritma dalam ”heterogeneous networks” untuk teknologi telepon genggam generasi keempat (4G). Dia mendesain algoritma agar telepon pintar mampu memproses sinyal yang diterima—kendati mengalami banyak interferensi (sinyal pengganggu)—sehingga tetap bisa menerima data dengan kecepatan tinggi.

Teknologi 4G, kata Basuki, memiliki banyak tantangan karena di satu sisi terdapat besarnya permintaan data berkecepatan tinggi, sementara di sisi lain sangat banyak interferensi akibat sel-sel base-station yang saling bertumpukan.

Belasan paten dicatatkan atas nama Basuki beserta tim melalui perusahaan tempatnya dulu bekerja, Ericsson AB, dan Huawei Technologies Sweden AB, tempatnya kini bekerja. Di Huawei, dia jadi spesialis senior yang memimpin tim kecil beranggotakan lima-enam peneliti multinasional yang bertugas mendesain algoritma agar telepon pintar punya performa tinggi, tetapi mampu menggunakan energi seefisien mungkin.

”Kami coba mencari teknologi, bagaimana menyelesaikan persoalan itu dalam konteks matematika, lalu dibuat modelnya. Setelah disimulasikan dan terbukti berhasil, model itu diberikan ke bagian pengembangan untuk diimplementasikan ke chipset (’otak’ telepon pintar),” kata Basuki.

Kami berbincang di sela-sela santap siang pada pertengahan Desember lalu di kawasan Ideon, kota Lund, Swedia. Ideon merupakan salah satu kawasan sains terkemuka di Skandinavia yang jadi ”markas” perusahaan- perusahaan berskala global di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

Basuki mulai berkiprah di Eropa sejak 2005. Ia mendapat beasiswa sebagai mahasiswa program doktoral bidang komunikasi nirkabel di Aalborg Universitet, Denmark. Saat itu penelitiannya didukung Nokia Siemens Networks.

Dunia industri

Selulus tahun 2008, ia tiba di persimpangan jalan, antara mengabdi di dunia akademik dan terjun ke dunia industri. Aalborg Universitet menawarinya pascadoktoral, tetapi Basuki pun berpeluang bekerja di dua perusahaan besar, Nokia di Finlandia atau Ericsson di Lund, Swedia.

Ia memilih dunia industri karena dirasakannya penuh dinamika dan memberikan peluang lebih untuk berinteraksi dengan teknologi tepat guna. Pilihannya jatuh pada Ericsson AB, Swedia. Keputusannya itu berdasarkan pertimbangan riset 4G di Ericsson AB ataupun di Swedia umumnya terbilang maju.

Selain itu, kawasan Swedia selatan (Skane) terkenal sebagai Medicon Valley. Dengan bekerja di Lund, istrinya, Dina (31), yang berlatar belakang kedokteran, pun bisa melanjutkan pendidikan dan karier. Dina menjadi staf riset di Biomedical Center sekaligus mahasiswa doktoral Departemen Kardiologi, Lunds Universitet.

Bekerja di lingkungan multinasional di Eropa membuatnya tertantang. Ia harus mampu berkomunikasi lintas budaya sekaligus terbiasa berbicara langsung ke pokok persoalan. Ini karena sistem organisasi di Eropa Utara umumnya ”datar”, tak hierarkis, sehingga komunikasinya terbuka. ”Dalam banyak hal, ini membuat kami bekerja lebih efisien,” katanya.

”Mimpi” menjadi produsen

Salah satu kunci sukses Basuki ialah tak cepat menyerah. Saat pertama kali melamar posisi doktoral di Aalborg Universitet, ia sempat ditolak. Namun, beberapa minggu kemudian ia kembali melamar di universitas yang sama. Kali ini lamarannya diterima. Ia mendapat hikmah, topik penelitian pada lamaran kedua lebih tepat ketimbang topik lamaran pertama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epic Games Bagi-bagi 3 Game Gratis, Ada Permainan Multiplayer 'Orcs Must Die! 3'

Epic Games Bagi-bagi 3 Game Gratis, Ada Permainan Multiplayer "Orcs Must Die! 3"

Game
Cara Membuat Kesimpulan Otomatis dengan Mudah buat Skripsi, Jurnal, dll

Cara Membuat Kesimpulan Otomatis dengan Mudah buat Skripsi, Jurnal, dll

e-Business
Akhirnya, Mirrorless Canon Bisa Pakai Lensa Sigma dan Tamron

Akhirnya, Mirrorless Canon Bisa Pakai Lensa Sigma dan Tamron

Gadget
'Honkai Star Rail' Bagi-bagi 1.600 Stellar Jade Gratis, Begini Cara Mendapatkannya

"Honkai Star Rail" Bagi-bagi 1.600 Stellar Jade Gratis, Begini Cara Mendapatkannya

Game
Kenapa WhatsApp Desktop Keluar Sendiri? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kenapa WhatsApp Desktop Keluar Sendiri? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Software
Setelah TikTok, Drone DJI Juga Terancam Dilarang di AS

Setelah TikTok, Drone DJI Juga Terancam Dilarang di AS

e-Business
2 Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Windows 11 dengan Mudah dan Cepat

2 Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Windows 11 dengan Mudah dan Cepat

Software
Komparasi: Spesifikasi Samsung Galaxy A05 Vs Galaxy A05s

Komparasi: Spesifikasi Samsung Galaxy A05 Vs Galaxy A05s

Gadget
Cara Menggunakan Privacy Extension for WhatsApp Web di Mozilla Firefox untuk Blur Chat

Cara Menggunakan Privacy Extension for WhatsApp Web di Mozilla Firefox untuk Blur Chat

Software
Apa Itu Fiber Optik? Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya

Apa Itu Fiber Optik? Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya

Hardware
Kenapa E-mail Hilang dari Kotak Masuk Gmail? Begini Cara Mengeceknya

Kenapa E-mail Hilang dari Kotak Masuk Gmail? Begini Cara Mengeceknya

Software
Akhirnya, Samsung Galaxy AI Sudah Bisa Bahasa Indonesia

Akhirnya, Samsung Galaxy AI Sudah Bisa Bahasa Indonesia

Software
Unik, Ada Mesin Gacha Berhadiah CPU Intel di Jepang

Unik, Ada Mesin Gacha Berhadiah CPU Intel di Jepang

Hardware
Bos Nvidia Serahkan Langsung Chip AI DGX H200 Pertama di Dunia ke CEO OpenAI

Bos Nvidia Serahkan Langsung Chip AI DGX H200 Pertama di Dunia ke CEO OpenAI

e-Business
Siap-siap, Harga SSD dan Hard Disk Bakal Makin Mahal

Siap-siap, Harga SSD dan Hard Disk Bakal Makin Mahal

Hardware
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com