Rombongan jurnalis dan blogger memulai tour A350 XWB dari bagian belakang pesawat. Perwakilan Airbus mengatakan ada alasannya mengapa kami diajak memulai dari belakang.
"Biasanya orang kalau bertamu hanya melihat ruang tamu atau keluarga saja, bagian dapur jarang dikunjungi, kami ingin memperlihatkan juga 'dapur' kami," kata perwakilan dari Airbus.
Seperti pesawat-pesawat lain, bagian belakang A350 dipakai sebagai galley, tempat bagi awak kabin menyiapkan makanan dan beristirahat. Ada pula kursi jumpseat yang dipakai duduk pramugara/pramugari.
Kesan lega dan lapang terasa di sini, memungkinkan awak kabin bergerak secara leluasa. Namun toilet nampak tidak terpasang di bagian belakang pesawat, hanya di bagian tengah dan depan kabin.
Bergerak ke depan, terlihat ruangan kabin yang masih kosong, tidak ada kursi yang dipasang. Beberapa panel plastik penutup bodi juga di beberapa bagian juga dilepas, memperlihatkan rangkaian kabel dan pipa-pipa hidrolis, maklum ini adalah pesawat testbed.
KompasTekno juga melihat masih ada beberapa perangkat instrumen pengujian yang terpasang di dalam pesawat.
Bergerak ke depan lagi, Airbus memamerkan desain kabin kelas Ekonomi yang terdiri atas kursi dengan konfigurasi 3-3-3 (tiga deret di kedua sisi jendela dan tiga deret di tengah) dengan lebar kursi 18 inci di dalam kabin berukuran 221 inci.
Oleh Airbus, desain ini diyakini memberi kenyamanan baru untuk penerbangan jarak menengah dan jauh. Saat mencoba duduk pun badan rata-rata orang Indonesia dengan tinggi 165 cm masih menyisakan ruang lutut yang lega dengan kursi depannya.
Kabin ini pernah dipakai oleh Airbus untuk melakukan simulasi bagaimana awak kabin melayani penumpang di pesawat A350, serta mencari masukan dari penumpang yang diajak untuk mencobanya.
Berpindah ke depan di kabin kelas Bisnis, Airbus memperkenalkan desain kabin kelas Bisnis yang lebih lega dengan pengaturan kursi 1-2-1, dengan lebar kursi hingga 22 inci.
Desain kursi yang dipamerkan Airbus ini unik, karena di satu baris memiliki kursi yang saling berdampingan dengan armrest dan meja kecil di sisi luar, dan di baris berikutnya kursinya terpisah oleh meja kecil di tengah.
Kursi couple merujuk kepada baris yang kursinya berdempetan, sementara kursi married merujuk kepada kursi yang terpisah/berjauhan.