Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Karyawan Facebook ke Zuckerberg, dari Bilang Pengecut hingga Mengundurkan Diri

Kompas.com - 04/06/2020, 20:40 WIB

KOMPAS.com - Sebagian karyawan Facebook masih geram dengan sikap perusahaan mereka yang mendiamkan postingan Presiden Donald Trump yang dianggap mengglorifikasi kekerasan.

Bahkan, puluhan karyawan senior sampai mencaci CEO Facebook Inc, Mark Zuckerberg dan para petinggi Facebook lain sebagai pengecut.

Cacian itu disampaikan mereka dalam sebuah surat terbuka yang dialamatkan ke Zuckerberg. Sejatinya, para pegawai meminta agar para petinggi Facebook tidak cuma diam atas unggahan Trump.

"Mereka telah memutuskan bahwa jajaran terpilih harus berada di bawah standar yang mereka perintah (pegawai)," tulis pegawai senior Facebook dalam surat terbuka itu.

Baca juga: Kicauan Donald Trump Soal Kekerasan di Minneapolis Disembunyikan Twitter

Adapun yang ikut menandatangani surat tersebut di antaranya Meredith Chin, mantan manajer komunikasi korporat Facebook; Adam Corner, mantan manajer kebijakan publik; Natalie Ponte, mantan manajer marketing; dan Jon Warman, mantan software engineer Facebook.

Sebelumnya dilaporkan bahwa banyak pegawai Facebook yang kecewa dengan sikap perusahaan karena membiarkan postingan Trump, yang dianggap mengglorifikasi kekerasan di Facebook.

Mereka kecewa atas sikap Zuckerberg yang mendiamkan postingan itu, sementara Twitter dinilai lebih tegas karena menyembunyikan kicauan Trump dengan isi yang sama. Postingan yang dimaksud adalah dukungan Trump kepada Gubernur Minneasota, Tim Waltz.

Tapi, ada kalimat yang berbunyi "saat penjarahan dimulai, maka penembakan dimulai" yang dilontarkan Trump, yang dinilai sebagian besar pihak menghasut kekerasan. Oleh Twitter, twit tersebut disembunyikan, meskipun masih bisa dilihat dengan menekan tombol "View".

Kalimat itu pernah dipakai oleh seorang kepala polisi Miami, AS Walter Headley yang memicu kerusuhan pada tahun 1968.

Potongan gambar yang menunjukkan pernyataan yang dipinjam oleh Trump yang akhirnya dilabeli kekerasan oleh Twitter.Twitter.com/ddale8 Potongan gambar yang menunjukkan pernyataan yang dipinjam oleh Trump yang akhirnya dilabeli kekerasan oleh Twitter.

Unggahan yang sama di Facebook oleh Trump, masih tetap bisa dilihat secara terbuka. Mereka pun melakukan aksi "mogok kerja" secara virtual dengan memamerkan pengajuan cuti, dengan alasan mendukung aksi protes terhadap kematian George Floyd yang menjadi topik twit Trump.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Vivo S17 Series Meluncur, Kamera Selfie 50 MP dan Fast Charging 80W

Vivo S17 Series Meluncur, Kamera Selfie 50 MP dan Fast Charging 80W

Gadget
Apa Itu WA Web Plus? Ini Fitur-fiturnya dan Cara Download

Apa Itu WA Web Plus? Ini Fitur-fiturnya dan Cara Download

Software
Desain Eye Catching, Daya Baterai Besar, dan Performa Andal Jadi Alasan Ponsel Lipat Begitu Dilirik

Desain Eye Catching, Daya Baterai Besar, dan Performa Andal Jadi Alasan Ponsel Lipat Begitu Dilirik

BrandzView
Arti Tanda Titik Koma atau “Semicolon” yang Sering Dibagikan di Medsos, Jangan Remehkan

Arti Tanda Titik Koma atau “Semicolon” yang Sering Dibagikan di Medsos, Jangan Remehkan

Internet
WhatsApp Tidak Dapat Membuka Kamera, Begini 2 Cara Mengatasinya

WhatsApp Tidak Dapat Membuka Kamera, Begini 2 Cara Mengatasinya

Software
Mengenal BTS yang Jadi Infrastruktur Penting untuk Telekomunikasi

Mengenal BTS yang Jadi Infrastruktur Penting untuk Telekomunikasi

Hardware
Cara Melihat Profil LinkedIn Seseorang Tanpa Diketahui

Cara Melihat Profil LinkedIn Seseorang Tanpa Diketahui

Software
Riset Canalys: Samsung Galaxy S23 Ultra HP Android Terpopuler di Dunia

Riset Canalys: Samsung Galaxy S23 Ultra HP Android Terpopuler di Dunia

e-Business
Spesifikasi dan Harga Redmi Note 12 Pro 4G di Indonesia

Spesifikasi dan Harga Redmi Note 12 Pro 4G di Indonesia

Gadget
Motorola Moto G Stylus 5G 2023 Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1

Motorola Moto G Stylus 5G 2023 Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1

Gadget
Arti Kata “Gamon” yang Sering Muncul di Twitter dan Tiktok

Arti Kata “Gamon” yang Sering Muncul di Twitter dan Tiktok

Internet
Asus Zenbook S13 OLED Resmi di Indonesia, Diklaim Laptop Tertipis di Dunia

Asus Zenbook S13 OLED Resmi di Indonesia, Diklaim Laptop Tertipis di Dunia

Hardware
Nvidia Jadi Perusahaan Bernilai 1 Triliun Dollar AS, Ikuti Apple, Microsoft, dkk

Nvidia Jadi Perusahaan Bernilai 1 Triliun Dollar AS, Ikuti Apple, Microsoft, dkk

e-Business
Xiaomi Redmi Note 12 Pro 4G Dijual di Indonesia, Harga Mulai Rp 3,5 Juta

Xiaomi Redmi Note 12 Pro 4G Dijual di Indonesia, Harga Mulai Rp 3,5 Juta

Gadget
Pakai ChatGPT untuk Tangani Kasus Hukum, Pengacara Ini Malah Terancam Sanksi

Pakai ChatGPT untuk Tangani Kasus Hukum, Pengacara Ini Malah Terancam Sanksi

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com