Cara kerja algoritma ini bisa memacu kreator konten, khususnya wanita, untuk menarik lebih banyak audience dengan mengunggah foto "terbuka".
Sanggahan Facebook
Kendati demikian, para peneliti mengakui bahwa bias terhadap gambar-gambar terbuka ini tak ditemukan di sebagian relawan. Mereka menduga bahwa algoritma Instagram memang mendorong konten semacam itu, tapi efeknya bisa berbeda untuk tiap orang.
Baca juga: Instagram Sudah Bisa Video Call hingga 50 Orang
Mereka menambahkan bahwa sulit untuk menarik kesimpulan yang konkret tanpa akses data internal dan server yang dimiliki Facebook selaku empunya Instagram. Para peneliti berniat lebih lanjut menelaah cara kerja algoritma dengan merekrut lebih banyak relawan.
Facebook sendiri telah menyanggah hasil temuan penelitian itu mengenai algoritma di Instagam. Menurut Facebook, para peneliti tidak memahami cara kerja yang sebenarnya dari media sosial tersebut.
"Kami mengurutkan posting di linimasa Anda berdasarkan konten dan akun yang membuat Anda tertarik, bukan faktor acak seperti mengenakan pakaian renang," ujar Facebook dalam sebuah pernyataan.
Meski demikian, sebagaimaan dihimpun KompasTekno dari The Next Web, Kamis (18/6/2020), para peneliti tetap meyakini bahwa temuan mereka memang menunjukkan cara kerja algoritma Instagram yang sebenarnya.
Baca juga: Instagram Luncurkan Fitur Guides dan Kontrol Komentar di Indonesia
Apalagi, Facebook pernah mempublikasikan paten tentang mekanisme linimasa untuk memilih konten mana yang akan ditampilkan.
Paten tersebut menjelaskan faktor-faktor untuk memilah gambar mana yang akan ditampilkan di feed, antara lain estimasi "state of undress" alias seberapa jauh subyek dalam foto menanggalkan pakaiannya, dengan cara mendeteksi warna kulit.
Laporan selengkapnya dari penelitian AlgorithmWatch dan European Data Journalism dapat dilihat di tautan berikut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.