Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Tampilan Awal Google Maps yang Dirilis 16 Tahun Lalu

Kompas.com - 08/02/2021, 11:04 WIB
Conney Stephanie,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Layanan peta dan navigasi digital, Google Maps, hari ini (8/2/2021) genap berusia 16 tahun sejak diluncurkan pada 8 Februari 2005.

Google Maps pertama kali diluncurkan dalam versi web untuk pengguna desktop dengan alamat maps.google.com.

Belum ada versi web mobile maupun aplikasi. Sebab, ponsel komersil Android yakni HTC Dream pertama kali diperkenalkan pada 2008.

Peta digital versi desktop ini awalnya hanya dirilis guna mempermudah pengguna yang ingin melihat titik lokasi tertentu. Namun, fungsinya terus berkembang dan tidak hanya terbatas untuk melihat lokasi. 

Ketika pertama kali diluncurkan, tampilannya masih sangat sederhana, yaitu hanya menampilkan kolom search di bagian atas untuk mencari lokasi dan melihat rute yang ingin dituju.

Jika ingin mengetahui berapa jarak tempuh dari lokasi A ke B, Google Maps menyediakan tiga kolom tambahan di sisi kanan untuk melakukan pencarian secara spesifik. Seperti inilah tampilan Google Maps ketika pertama kali dirilis.

Baca juga: Google Maps Kini Bisa Tampilkan Rute dan Mode Street View Bersamaan

Tampilan Google Maps tahun 2005Google Tampilan Google Maps tahun 2005
"Menurut kami, peta digital ini bisa berguna dan menyenangkan. Jadi, kami merancang Google Maps untuk menyederhanakan cara pergi dari titik A ke titik B," kata Bret Taylor, Product Manager Google Maps kala itu.  

Fungsi Google Maps versi awal pun masih sederhana. Seperti untuk memperbesar peta, pengguna bisa menggeser tombol "Zoom" ke arah atas, begitupun sebaliknya. Sementara untuk melihat lokasi di sekitarnya, pengguna dapat memanfaatkan tombol panah ke arah atas, bawah, kanan, dan kiri.

Pada Desember 2005, Google pun kemudian menambahkan fitur baru bernama Trip Planner untuk Maps. Kala itu, Portland, Oregon AS menjadi kota pertama yang kebagian fitur ini.

Tampilan Google Maps tahun 2005Google Tampilan Google Maps tahun 2005
Seperti namanya, fitur ini mempermudah pengguna untuk melihat jadwal dan rute angkutan umum seperti kereta dan bus. Pengguna bisa memasukkan lokasi tujuan dan waktu sesuai keinginan mereka untuk memperkirakan estimasi jarak yang akan ditempuh.

Dua tahun setelah peluncuran, barulah Google Maps memiliki fitur yang memberitahu pengguna mengenai tingkat kepadatan lalu lintas secara real time.

Ketika pertama kali hadir, fitur tersebut hanya sekitar lebih dari 30 kota di Amerika Serikat.  Ada tiga warna yang ditampilkan sebagai penanda situasi lalu lintas. Warna merah untuk situasi kemacetan, kuning menandakan adanya hambatan, dan hijau artinya kondisi jalanan lancar.

Tampilan Google Maps lawas.Google Tampilan Google Maps lawas.

Integrasi Google Earth dan Street View

Di tahun yang sama, Google turut memperkenalkan Google Earth. Seperti namanya, Google Earth memungkinkan pengguna dapat melihat berbagai tempat di dunia secara langsung.

Tampilan Google EarthGoogle Tampilan Google Earth
Dengan kata lain, Google Earth menjadi globe virtual pertama yang memanfaatkan teknologi dan aplikasi geospasial.

Baca juga: Google Maps Punya Fitur Baru yang Mirip Media Sosial

Bedanya dengan Google Maps, Google Earth lebih menekankan penelusuran tempat secara visual, sementara Maps lebih berfungsi untuk menunjukkan arah dan lokasi.

Kini, Google Earth juga hadir dengan tampilan realitas virtual alias virtual reality (VR). Google Earth bertampilan VR diharapkan mampu membuat pengguna dapat menelusuri tempat-tempat indah di dunia lewat penjelajahan visual.

Pada Mei 2007, Google merilis tekonologi baru bernama Street View yang juga merupakan satu bagian dari Google Maps.

Melalui teknologi ini, pengguna bisa melihat wilayah di seluruh dunia untuk menyusuri jalan-jalan yang ada di sana, dan melihat apa saja yang ada di sekitar lokasi tersebut.

Pada 2007, Google memperkenalkan fitur Street View di Google Maps. Google Pada 2007, Google memperkenalkan fitur Street View di Google Maps.

 

Kemudian di tahun 2012, Google memperkenalkan Street View Trekker. Alat ini memiliki perangkat kamera yang sama dengan yang terpasang di armada mobil.

Trekker digunakan di tempat yang lebih spesifik dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan besar. Bentuknya seperti tas ransel yang dapat dipakai oleh petugas yang akan melakukan pemetaan.

Lewat Google Street View, pengguna dapat menjelajahi lokasi dengan mengarahkan tombol panah di layar. Foto pemandangan dapat dilihat dari berbagai arah dan sudut, serta dalam berbagai ukuran.

Hingga kini, Google mengklaim telah merekam lokasi di dunia secara keseleruhan sekitar lebih dari 10 juta mil.

Hadir untuk smartphone

Google Maps versi 2.0 dirilis untuk pengguna mobile dan tersedia untuk perangkat Blackberry, Palm, dan lainnya pada November 2007. Kemudian pada 2008, aplikasi Google Maps resmi hadir di platform Android dan disusul untuk pengguna iOS pada 2012.

Seiring berjalannya waktu, Google Maps terus mengalami perubahan serta menambahkan sederet fitur-fitur baru di dalamnya yang bertujuan untuk mempermudah penggunanya.

Seperti misalnya fitur Your Timeline yang memungkinkan pengguna dapat melihat jalur mana saja yang pernah dikunjungi. Fitur tersebut bersifat pribadi dan hanya bisa dilihat sendiri.

Pengguna juga diberikan kebebasan untuk mengatur timeline-nya itu. Dalam artian, pengguna bisa menghapus riwayat jalur atau tempat yang sudah dilaluinya.

Baca juga: Google Maps Versi Gelap Mulai Disebar di Android

Tampilan Google Maps yang sekarang juga terlihat lebih ringkas dan detail seperti di bawah ini.

Tampilan Google Maps saat ini9to5google.com Tampilan Google Maps saat ini
Kini, Google Maps lebih banyak menampilkan pilihan rute transportasi seperti sepeda, pejalan kaki, dan transportasi umum seperti bus atau kereta.

Tak hanya itu, Google Maps juga memberikan pertimbangan perjalanan menggunakan transportasi ride-sharing semacam Gojek atau Grab, lengkap dengan estimasi waktu dan biaya perjalanan.

Detail rute di Google Maps juga lebih kaya dengan berbagai informasi, seperti ATM, tempat ibadah, rest area, restauran, dan sebagainya.

Hal itu lantaran Google Maps terintegrasi dengan Google Street View dan satelit, sehingga lebih memudahkan pengguna untuk menemukan lokasi.

Pada jalur persimpangan, suara navigasi pada Google Maps akan memberikan peringatan sebelum pengemudi harus belok. Google Maps juga memberikan fitur step by step yang akan memberi aba-aba jika pengguna harus berganti halte bus, atau jalur kereta.

Di daerah yang cenderung terpencil dari jangkauan jaringan internet, Google Maps masih bisa berfungsi meskipun dalam mode offline sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Blog Google, Senin (8/2/2021).

Baca juga: Fitur Baru Google Maps Tampilkan Informasi Persebaran Pasien Covid-19

Di era new normal seperti saat ini, Google Maps juga mendatangkan sejumlah fitur baru untuk membuat penggunanya lebih waspada di tengah pandemi Covid-19.

Salah satu fitur yang dimaksud yaitu Covid-19 Info. Ketika fitur Covid-19 Info ini diaktifkan, pengguna akan bisa melihat berapa jumlah kasus Covid-19 yang berada di sekitar mereka atau suatu wilayah langsung di dalam aplikasi.

Selain angka, fitur ini juga bisa menampilkan intensitas jumlah kasus Covid-19 di suatu wilayah, berikut tren peningkatannya dengan warna sebagai penanda.

Google mengklaim bahwa data angka kasus Covid-19 yang ditampilkan di peta ini, diambil dari berbagai sumber, seperti John Hopkins, The New York Times, Wikipedia, dan otoritas kesehatan setempat.

Sementara untuk mode pengemudi, nantinya pengguna akan memperoleh informasi terkait beberapa titik pos pemeriksaan (checkpoint) dan pembatasan perjalanan terkait Covid-19 di sepanjang rute pengguna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com