Biasanya, proses pembayaran yang digunakan untuk jual-beli produk palsu Apple ini menggunakan kartu kredit atau metode transfer bank.
Baca juga: Apple Dituntut Ganti Rugi gara-gara iPhone Meledak
Menurut laporan Ghost Data, bisnis jual-beli aksesori Apple palsu yang menggaet pelanggan utama di wilayah Eropa dan Amerika Serikat ini, telah menjadi industri bernilai jutaan dollar AS.
Dengan adanya studi ini, Stroppa dan Ghost Data berupaya untuk mengungkap kesulitan atau keenganan Instagram untuk mengatasi pedagang-pedangan barang "KW" yang sudah ada lama.
"Selain itu juga menyoroti banyak bahaya bisnis ilegal semacam itu bagi Apple dan konsumen,” kata para peneliti, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Bloomberg, Senin (22/3/2021).
Terkait peredaran produk imitasi Apple ini, dalam laporannya, Ghost Data mengklaim Facebook selaku platform perusahaan induk Instagram bersalah karena gagal melindungi penggunanya di seluruh dunia secara memadai.
Facebook sendiri melalui seorang juru bicara mengungkapkan bahwa menjual dan membeli produk palsu. Facebook mengklaim pihaknya telah memiliki program global untuk pemberitahuan dan penghapusan konten terkait produk palsu di platformnya.
“Meskipun selalu ada lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, kami sekarang secara teratur menanggapi laporan konten palsu dalam satu hari, dan seringkali dalam hitungan jam,” kata juru bicara Facebook.
Baca juga: Cara Membedakan iPhone Palsu, Refurbished, dan Rekondisi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.