Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 Tahun yang Lalu, Website Pertama di Dunia Mengudara

Kompas.com - Diperbarui 10/08/2021, 10:26 WIB
Bill Clinten,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sebenarnya tahun 1980, Tim juga pernah mencoba membuat prototipe software dengan konsep serupa bernama "Enquire". Namun, proposal itu ditolak dan tidak pernah dipublikasi.

Singkat cerita, Tim berhasil mewujudkan proyek World Wide Web dalam bentuk peramban (browser) web pertama di dunia. Peramban sekaligus editor web itu diberi nama WorldWideWeb dengan format penulisan tanpa spasi.

Kemudian pada Desember 1990, Tim juga membuat situs web pertama di dunia yang beralamat di info.cern.ch dan merilisnya di internet pada 6 Agustus 1991.

Baca juga: Dilelang, Source Code World Wide Web Laku Rp 78 Miliar

Drama pemilihan nama WWW

Sebelum memantapkan hati menggunakan nama WWW, Tim sempat ingin menamai proyeknya dengan tiga nama lain, yaitu "The Information Mine", "Mine of Information" dan "The Information Mesh".

Namun tiga nama itu akhirnya tidak jadi digunakan karena beberapa alasan personal. Di dalam buku Weaving the Web yang ditulis oleh Tim, pria berusia 65 tahun itu mengungkapkan alasan mengapa ketiga nama tersebut tak dipilih.

"The Mine of Information" dinilai terlalu persis seperti panggilannya sendiri apabila disingkat "TIM", (T)he (I)nformation (M)ine. Lalu, Mine of Information juga gagal digunakan karena membentuk singkatan "MOI". Dalam bahasa Prancis, "MOI" berarti "me" atau saya.

Dua nama itu agaknya terdengar terlalu posesif bagi Tim, yang satu merujuk pada nama panggilannya dan yang satunya merupakan kata ganti orang pertama tunggal.

Padahal, Tim memiliki visi bahwa proyek software tersebut bisa digunakan orang banyak di seluruh dunia.

Baca juga: Profil Tim Berners-Lee, Bapak Internet yang Sedih Melihat Ciptaannya

The Information Mesh juga gagal digunakan karena kata "mesh" pada nama tersebut memiliki pengucapan yang sama dengan kata "mess" yang berarti "kekacauan" dalam bahasa Inggris.

Seolah percaya bahwa nama adalah doa, Tim benar-benar ingin memberikan nama yang sesuai dengan visi proyek yang ia buat. Akhirnya, World Wide Web dipilih sebagai nama proyek tersebut.

Tim mengungkapkan, nama World Wide Web paling cocok disematkan untuk menekankan bentuk desentralisasi dari WWW. Dia ingin web menjadi tempat di mana segala sesuatu dapat dihubungkan dengan apapun dan bersifat global.

Yang tak kalah menarik, Tim juga bersikeras ingin WWW dituliskan dalam format "World Wide Web" bukan "Worldwide Web". Padahal "worldwide" sebenarnya juga merupakan kata benda yang valid dalam bahasa Inggris.

Dalam bahasa Indonesia, World Wide Web sendiri dapat diartikan sebagai Waring Wera Wanua.

"Saya juga tahu worldwide ada di kamus. Tetapi, WWW harus dieja sebagai tiga kata terpisah, sehingga akronimnya adalah tiga 'W' yang terpisah tanpa tanda hubung," kata Bapak Internet itu.

Ilustrasi Internet Explorer.TheVerge Ilustrasi Internet Explorer.

Penemuan penting di abad ke-20

World Wide Web disebut-sebut menjadi salah satu penemuan paling penting di abad ke-20. Bahkan majalah Time pada 1999 menobatkan Tim sebagai salah satu tokoh terpenting di abad ke-20 berkat penemuannya.

Kendati demikian, Tim enggan mematenkan ciptaannya. Karena keputusannya itu, dia tidak pernah mendapatkan keuntungan langsung dari web.

Alih-alih mematenkannya, Tim justru lebih memilih merilis source code peramban WorldWideWeb ke domain publik. Menurut dia, WWW harus bersifat open source.

Tim tahu betul bahwa Web dapat berkembang apabila tidak dibatasi dengan paten, biaya, royalti, atau kontrol lainnya. Dengan begitu, dia setiap pengguna internet dapat menciptakan produk atau jasa mereka sendiri di atas Web.

Benar saja, selang 30 tahun sejak diciptakan, web kini dihuni oleh situs blog, pemerintahan, portal berita, hingga tempat bernaung perusahaan teknologi raksasa seperti Facebook, Amazon, Google, dan lain sebagainya yang jumlahnya mencapai miliaran.

Baca juga: Mengenal Jaringan Kabel Bawah Laut, Jalan Tol Internet Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com