KOMPAS.com - Memasuki bulan Oktober, pergerakan harga Bitcoin terpantau positif. Bitcoin kembali merangkak naik hingga tembus 50.000 dollar AS atau sekitar Rp 712 juta per keping pada sesi perdagangan Selasa (5/10/2021).
Pantauan KompasTekno di situs CoinDesk, pada Rabu (6/10/2021) harga Bitcoin juga terlihat masih kembali naik sebesar 4,25 persen ke harga Rp 51.364 atau setara Rp 732 juta per kepingnya.
Kenaikan harga Bitcoin ini agaknya terjadi seiring dengan meningkatnya minat investor terhadap mata uang kripto (cryptocurrency) dengan nilai pasar terbesar ini.
Selain itu, kenaikan harga Bitcoin ini juga didorong oleh sentimen positif pasca perusahaan induk bank US Bank, yakni US Bancorp, mengumumkan peluncuran layanan penyimpanan cryptocurrency untuk mereka yang memiliki dana pribadi di Amerika Serikat dan Kepulauan Cayman.
Baca juga: Cara El Salvador Menambang Bitcoin, Pakai Tenaga Gunung Api
Pada sesi perdagangan 14 April lalu, harga Bitcoin mencapai 63.388 dollar AS atau setara dengan Rp 924,55 juta per keping. Itu adalah rekor nilai tertinggi baru dalam sejarah Bitcoin.
Kala itu, salah satu penyebab lonjakan harga Bitcoin ialah karena para investor tengah menanti listing sebuah platform perdagangan mata uang kripto asal AS, Coinbase, di bursa saham.
Selain Bitcoin, pada Rabu pagi ini, harga mata uang kripto lainnya juga ikut mengalami kenaikan. Harga Ethereum misalnya, naik 3,35 persen menjadi 3.489 dollar AS atau sekitar Rp 49,7 juta, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Reuters, Rabu (6/10/2021).
Sebelum naik, pergerakan aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum sempat anjlok pada sesi perdagangan akhir September lalu, tepatnya pada Senin (20/9/2021) malam.
Ketika itu, harga Bitcoin turun 8,1 persen, membuatnya diperdagangkan di harga sekitar 43.743 dollar AS (kira-kira Rp 622 juta).
Baca juga: Dompet Bitcoin Ini Tiba-tiba Transfer Rp 385 Miliar, Terakhir Aktif 2012
Kemudian keesokan harinya pada sesi perdagangan Selasa (21/9/2021), harga Bitcoin kembali turun, bahkan sempat menyentuh level 40.400 dollar AS (sekitar Rp 574 juta). Membuat harga Bitcoin jatuh ke level terendah sejak awal Agustus lalu.
Sementara harga Ethereum sempat diperdangkan di harga di bawah 3.000 dollar AS (sekitar Rp 42,6 juta), tepatnya 2.859 dollar AS (sekitar Rp 40,6 juta).
Anjloknya harga Bitcoin dkk pada ketika itu dipicu oleh kekhawatiran pasar global oleh potensi kebangkrutan yang dialami oleh Evergrande Group, perusahaan properti kedua terbesar di China.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.