Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Akademisi Sebut Bitcoin Tak Akan Bertahan Lama

Kompas.com - 22/12/2021, 12:03 WIB

KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, bitcoin sudah dijadikan sebagai sarana investasi atau aset digital, karena kini menjadi mata uang kripto dengan kapitalisasi terbesar di dunia.

Namun seorang profesor senior kebijakan perdagangan internasional di Cornell University, Eswar Prasad baru-baru ini menyatakan bahwa bitcoin sendiri mungkin tidak bertahan lama.

Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, seperti harga bitcoin yang sangat fluktuatif, tidak efisien, dan tidak mengalami banyak perubahan alias begitu-begitu saja.

Beberapa tahun dan sebulan terakhir, harga bitcoin memang sangat fluktuatif. Harga satu keping bitcoin telah mengalami penurunan dari sekitar 58.000 dollar AS menjadi kurang dari 46.000 dollar AS.

Baca juga: Harga Bitcoin dkk Anjlok karena Varian Baru Covid-19

"Penggunaan Bitcoin atas teknologi blockchain sangat tidak efisien" ungkap Prasad pada salah satu acara program bisnis CNBC yaitu "Squawk Box Europe".

Tidak efisien karena Bitcoin menggunakan mekanisme validasi untuk transaksi yang merusak lingkungan, dan berpotensi meninggalkan jejak karbon yang jauh lebih besar.

Sementara itu, saat ini sudah ada beberapa cryptocurrency yang menggunakan teknologi blockchain yang lebih efisien dibanding bitcoin, walau juga terlihat tidak mengalami peningkatan yang baik. 

Prasad yakin bahwa teknologi blockchain akan semakin banyak digunakan sebagai transaksi namun dirasa masih tidak efisien dan tidak ada peningkatan.

"Mengingat bahwa bitcoin tidak berfungsi dengan baik sebagai alat tukar, saya berpikir Bitcoin tidak memiliki nilai fundamental selain dari keyakinan investor, berapa pun nilai yang diyakini mereka," Ungkap Prasad. 

Baca juga: Inilah Eizper Chain, Game Berbasis Blockchain Buatan Pengembang Lokal

Meski demikian, Prasad percaya bahwa teknologi blockchain akan mengubah cara masyarakat dalam bertransaksi sehari-hari.

Secara umum, cryptocurrency juga telah menyulut bank sentral untuk mulai berpikir mengeluarkan mata uang digital mereka sendiri.

Hal tersebut juga dirasa bermanfaat karena dapat memberikan biaya yang lebih rendah dan mudah diakses oleh semua orang sehingga dapat meningkatkan stabilitas dan inklusi keuangan

Terakhir, dirinya menambahkan bahwa bitcoin dapat memicu revolusi yang pada akhirnya dapat menguntungkan masyarakat baik secara langsung maupun tidak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke