Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Internet of Things (IoT) dan Hubungannya dengan 5G?

Kompas.com - 16/01/2022, 19:20 WIB
Zulfikar Hardiansyah,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Dalam gambar tersebut, terlihat susunan infrastruktur dari IoT. Satu perangkat menggunakan aplikasi mengirimkan perintah. Kemudian, perintah itu diunggah ke cloud dan diolah di perangkat server.

Pengolahan perintah tersebut dilakukan dengan memanfaatkan teknologi AI (artificial intelligence). Setelah diolah, perintah akan dikirim ke IoT Gateway, lalu perintah akan diteruskan ke perangkat lain untuk mengambil tindakan tertentu.

Kumar mengatakan bahwa IoT Gateway memliki peranan penting dalam meghubungkan perintah dari server ke perangkat. IoT Gateway merupakan platform yang berfungsi untuk mengirimkan perintah yang telah diolah agar bisa masuk ke perangkat cerdas.

IoT bisa digunakan dalam berbagai sektor, biasanya penggunaan IoT ini akan diberi judul dengan nama depan “smart”. Misalnya smart home, yang memungkinkan Anda untuk mengirim perintah lewat aplikasi di ponsel untuk mengatur peralatan rumah secara otomatis.

Jadi melalui smart home, Anda dapat menyalakan lampu atau mengatur suhu lemari es hanya dengan sekali ketukan pada opsi yang tersedia di aplikasi ponsel. Selain itu, perintah suatu tindakan pada perangkat di IoT kini, juga sudah bisa dilakukan melalui suara.

5G dorong pengembangan IoT skala besar

Dalam proses yang ada dalam susunan infrastruktur di IoT ini membutuhkan koneksi internet. Sebelum kehadiran 5G, jaringan 2G, 3G, dan 4G/LTE untuk dimanfaatkan untuk menjalankan aplikasi IoT, tapi belum optimal.

Shancang Li, dkk dalam jurnal berjudul 5G Internet of Things: A Survey, menyebut bahwa jaringan tersebut masih memiliki kendala dalam hal kecepatan transfer data dan stabilitas jaringan.

Misalnya, jaringan 4G/LTE dikatakan memang memiliki kecepatan transfer yang sudah cukup tinggi yakni 1 Gbps, tapi jaringan ini mudah terganggu apabila terdapat bangunan tinggi atau gedung dan sinyal Wi-Fi.

Baca juga: Akses WiFi Lambat, Cek Posisi Router dan Sinyalnya Pakai Aplikasi Ini

Sedangkan 5G, secara optimal memiliki kecepatan transfer data hingga 10 Gbps dengan latensi kurang dari 1 ms. Dengan kemampuan ini, 5G dapat menyediakan koneksi internet yang bagus pada ribuan perangkat dalam waktu bersamaan.

5G dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada IoT di masa depan. Kemampuan transfer data yang minim latensi dapat menghubungkan miliaran perangkat pintar untuk mendukung sistem dalam IoT dalam skala besar.

Jadi, ke depan tidak hanya perangkat rumah yang dapat dikendalikan dalam satu ketukan. Namun, perangkat yang ada di satu kota bisa digerakkan secara otomatis. 5G sangat memungkinkan untuk digunakan dalam mengembangkan konsep smart city.

Smart city yang merupakan bagian dari IoT dapat terwujud karena 5G memiliki kemampuan broadband hingga satu juta perangkat per satu kilometer. Selain itu, 5G juga bisa dimanfaatkan untuk IoT di bidang kesehatan, seperti operasi jarak jauh.

Jadi, dokter bisa mengontrol alat operasi dari jarak jauh melalui layar perangkat tertentu dengan menggunakan jaringan 5G. Jadi, berbicara 5G akhirnya tidak sebatas kecepatan download, tapi lebih jauh dari itu, yakni pengembangan IoT skala besar.

Baca juga: Alasan iPhone 12 dan iPhone 13 Belum Bisa Akses 5G di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com