Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Love-Hate Relationship "Anak Sultan" dan GoFood

Kompas.com - 28/10/2022, 08:15 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Pantauan Kompas.com, platform fee yang dikenakan biasanya sekitar Rp 3.000 hingga Rp 4.000. Sementara packaging fee mulai dari Rp 1.000 bahkan ada yang Rp 7.500.

Kombinasi ketiganya yaitu ongkir, harga makanan, dan biaya-biaya ekstra inilah yang akhirnya membuat konsumen merasa harga GoFood lebih mahal dari sebelumnya. 

Namun, yang perlu diketahui pelanggan, harga layanan GoFood saat ini sebenarnya lebih tepat disebut menjadi "normal", bukan semakin mahal. Setidaknya begitulah menurut Yuswohady, seorang pengamat dari Marketing & Managing Partner Inventure.

"Kondisi yang kemarin-kemarin, jangan berharap lagi, karena dulu itu tidak normal. (Harga GoFood) yang dulu itu terasa murah karena disubsidi," kata Yuswohady saat dihubungi Kompas.com.

Subsidi yang diberikan oleh Gojek ini biasanya berupa diskon, cashback, hingga gratis ongkos kirim GoFood. Namun, menurut Yuswohady, ketidakpastian ekonomi global, perang Rusia-Ukraina, dan pandemi yang tak kunjung selesai sampai saat ini, akhirnya turut memaksa GoFood memangkas subsidinya kepada pelanggan. Sebab, GoFood juga sudah harus meraup keuntungan untuk mempertahankan bisnisnya.

Gojek sebenarnya juga tidak tutup mata dengan keluhan para pelanggan setianya terkait harga GoFood yang dinilai kian mahal. Menurut Gojek, biaya yang diterapkan pada layanan GoFood sudah sesuai dengan manfaat yang didapat oleh marchant dan juga pengguna.

"Harga masing-masing menu makanan (SKU) yang tertera di aplikasi pelanggan ditetapkan oleh masing-masing resto. Besaran komisi GoFood juga dinilai mitra usaha sudah sesuai, seperti yang diungkapkan di dalam laporan LD FEB UI yang menyebut biaya komisi GoFood dinilai sudah sesuai dengan manfaat yang didapat," kata Rosel Lavina, VP Corp Affairs Food & Groceries kepada Kompas.com.

Tetap setia pesan GoFood

Inilah bentuk love-hate konsumen dengan GoFood yang sesungguhnya. Meski harga terasa lebih mahal dan subsidi dipangkas sekalipun, pelanggan ternyata tidak berniat untuk berhenti memesan makanan secara online dari GoFood.

Alasan utamanya adalah karena mereka sudah terlanjur "cinta" dengan GoFood. Selain itu, GoFood juga sudah terlanjur menjadi andalan dan memudahkan pengguna memesan makanan/minuman secara online di saat lapar menyerang.

Baca juga: Konsumen Gojek Disebut Loyal Meski Tak Ada Promo

Salah satunya seperti seorang pengguna bernama Adit yang tinggal di Bogor. Ia mengaku sudah telanjur setia dengan aplikasi pemesanan makanan online karena tidak ingin repot keluar rumah.

"Saya saat ini sudah telanjur nyaman dengan platform pemesanan makanan yang sudah ada. Sebab, saya merupakan pengguna setia dan kalau ada yang mudah, mengapa harus sulit-sulit membeli keluar?," tutur Adit.

"Toh, biaya-biaya ekstra tadi juga mungkin saja dipakai untuk meningkatkan kesejahteraan mitra pengemudi dan UMKM atau restorannya, dan biaya-biaya ini sejatinya bisa kita akali dengan promo," imbuh Adit.

Senada dengan Adit, Putri juga mengaku tidak ada niat untuk berhenti menggunakan aplikasi pesan-antar makanan online karena sudah melekat di hatinya.

"Tidak ada niat untuk berhenti (memesan makanan online) karena saya sudah ketergantungan dengan GoFood. Strateginya saat ini mungkin harus pintar-pintar cari promo yang membuat harga makanan jadi murah," pungkas Putri.

Baca juga: Tahun 2023, GoFood Fokus Dua Hal untuk Dorong Kemajuan Mitra UMKM

Fitur GoFood yang bikin pelanggan susah move on

Selain memudahkan pengguna memesan makanan secara online, GoFood juga memiliki berbagai fitur lengkap yang tampaknya semakin susah membuat pelanggan "move on" meski dikeluhkan semakin mahal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com